Piala Menpora Ditunda, Netizen: Lebih Baik Fokus Cabor Makan Kerupuk

DETAIL.ID, Jakarta – Tidak bergulirnya Liga Indonesia membuat para penggemar sepakbola meradang. Tidak hanya penggemar, para klub pun kehilangan pemasukan, kehilangan sponsor hingga gagal membayar gaji pemain. Beberapa klub bahkan harus membubarkan timnya.

Turnamen Piala Menpora 2021 akan jadi ajang awal kembalinya sepakbola Indonesia setelah dihentikan sejak Maret tahun lalu, karena pandemi virus corona yang mulai merebak di Indonesia.

Sudah hampir satu tahun sepakbola Indonesia hilang, dan Piala Menpora diharapkan bisa menjadi uji coba yang bagus sebelum kompetisi sesungguhnya dilaksanakan pada Juni mendatang.

Piala Menpora direncanakan bergulir pada 15 Maret dan selesai pada April. Tapi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengutarakan ada penundaan soal jadwal kick-off laga perdana dari turnamen ini.

“Iya benar, Piala Menpora jadi diundur dan mulai pada 21 Maret mendatang. Tetapi untuk selesainya, tetap berakhir pada 21 April 2021,” ujar direktur utama LIB, Akhmad Hadian Lukita mengutip Goal.

Beberapa hari terakhir, LIB dan segala pihak terkait terus membuat perencanaan matang terkait pelaksanaan Piala Menpora. Klub-klub juga sempat diajak berdiskusi terkait pelaksanaan Piala Menpora.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_background=”#28c9ff” newsticker_text_color=”#000000″]

Rancangan Sudah Matang

Menurut Lukita, penundaan kick-off Piala Menpora adalah pilihan paling tepat. “Itu rancangan yang sudah didirikan matang-matang, dan telah didiskusikan oleh kami yang berada di internal,” tukas Lukita.

Piala Menpora akan diikuti oleh 18 klub yang seluruhnya berasal dari Liga 1. Awalnya ada informasi bahwa PSMS Medan dan Sriwijaya FC diajak untuk ikut serta, namun ternyata turnamen ini hanya untuk klub Liga 1.

Empat kota telah dibidik sebagai tuan rumah pada fase grup Piala Menpora, antara lain Bandung, Solo, Malang, dan Sleman. Keempat kota tersebut bisa saja jadi tuan rumah, tanpa keberadaan klub yang berasal dari kota tersebut.

Hingga kini klub Liga 1 belum menerima regulasi tetap soal Piala Menpora, dan rencananya hal tersebut akan diterima klub pada awal Maret. Nantinya, LIB juga mengizinkan klub menggunakan pemain tanpa kontrak di ajang ini.

Maksudnya, pemain boleh menjadikan ajang ini sebagai seleksi, pun sebaliknya dengan klub. Namun, Sudjarno selaku direktur operasional menegaskan, harus ada hak dan kewajiban yang jelas antara klub dan pemain, untuk Piala Menpora.

Beberapa klub Liga 1 sudah kembali ke lapangan untuk menjalani latihan menyambut Piala Menpora. Diawali dengan Bali United, Bhayangkara Solo FC, hingga Borneo FC yang baru saja memulai latihan pada Jumat, 26 Februari.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_background=”#28c9ff” newsticker_text_color=”#000000″]

Tanggapan Netizen

Netizen yang membaca berita tersebut dalam postingan artikel yang dimuat oleh Goal dalam laman facebooknya ditanggapi beragam oleh netizen. Nada pesimistis terhadap berlangsungnya industri sepakbola di tanah air tercium kental di kalangan penggemar sepakbola tanah air.

“Udah sebaiknya kita fokus di Cabor makan kerupuk saja, karena banyak talenta negeri pada saat 17an, dan juga cabor panjat pinang tanpa sempak” kata akun bernama Rian dalam komentarnya.

Sementara itu, akun bernama firmansyah mengatakan bahwa pengelola olahraga di Indonesia tidak profesional.

“Masih dengan PENYAKIT DAN JUDUL LAGU yang sama yaitu UNDUR UNDUR DAN TUNDA-TUNDA” ujar akun bernama Ferry Purwadi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *