DETAIL.ID, Teknologi – Baru-baru ini ramai penggerebekan diduga babi ngepet oleh warga Sawangan Depok. Eksistensi babi ngepet ini sudah menjadi kepercayaan dari sebagian kalangan masyarakat. Babi ngepet sendiri diasumsikan sebagai hewan jadi-jadian yang mencuri uang milik warga.
Namun fenomena ini menjadi berbahaya ketika tanpa pengetahuan cukup lantas menuduh orang lain yang tidak memiliki aktivitas diluar rumah sebagai pelaku babi ngepet. Tidak bekerja di luar bukan berarti pengangguran, lho.Â
Jangan mudah curiga apalagi sampai memfitnah dulu ya, bisa jadi yang kita tuduh itu punya salah satu pekerjaan seperti dibawah ini:
- Remote Working, yaitu pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah. Sejumlah perusahaan besar luar negeri termasuk google menerapkan sistem kerja ini untuk sebagian divisi. Sejumlah keahlian digital mendapat apresiasi lebih dari perusahaan untuk dapat dilakukan secara fleksibel.
- Graphic Designer, atau desain grafis, yaitu aktivitas pekerjaan mengolah gambar di sebuah komputer untuk menghasilkan bentuk gambar tertentu dalam berbagai keperluan, baik itu periklanan, konten laporan, maupun lainnnya. Dalam beberapa situs jual-beli produk digital, hasil karya desain digital ini dihargai cukup tinggi.
- Web/App Designer, Selain grafis, ahli pemrograman web dan aplikasi pun menjadi pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah namun mendapat sallary yang cukup tinggi.
- Konten kreator, yaitu para pembuat konten yang mendapat uang dari hasil adsense atau iklan.
- Trader, yaitu orang yang memperdagangkan komoditi berjangka seperti Saham, Emas, atau Aset Digital/ Cryptocurrency.
- Digital Mining/ Penambangan Digital, masih terkait dengan Aset Digital/ Cryptocurrency, aktivitas ini merupakan usaha untuk mendapatkan kripto dengan memanfaatkan Komputer dan hardware tertentu.
- Dan masih banyak lagi
Dunia semakin maju, semakin cepat dan praktis sehingga semuanya bisa dikerjakan di mana saja. Kejadian tuduhan terhadap pelaku digital yang dianggap pengangguran berpenghasilan tinggi ini masih kerap terjadi di Indonesia.
Pada tahun 2014 lalu, Arfi dan Ardi dari Salatiga yang berprofesi sebagai design engineering dituduh pelihara tuyul karena dianggap tak punya pekerjaan yang jelas. Mereka yang kakak beradik ini mengerjakan proyek dari berbagai negara dikerjakan dari rumah saja.
Rendahnya pengetahuan dan kepercayaan yang masih sangat kental dengan dunia klenik di masyarakat Indonesia menjadi celah untuk saling berprasangka dan menebar fitnah.
Discussion about this post