DETAIL.ID, Jakarta – Peta wilayah zona merah atau kabupaten/kota dengan risiko penyebaran virus corona (Covid-19) tinggi terus mengalami perubahan di Indonesia.
Zona merah merupakan daerah dengan penyebaran virus yang belum terkendali, transmisi lokal terjadi dengan cepat, dan banyak ditemukan klaster baru. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus memperbaharui data tersebut setiap pekannya.
Dilansir dari CNNIndonesia, Dalam tiga bulan terakhir pergeseran wilayah zona merah pun terlihat signifikan dari yang semula banyak didominasi daerah dari pulau Jawa-Bali, kini mulai berpindah ke Pulau Sumatra.
Sebagai catatan, pada 7 Februari, Satgas menetapkan 48 daerah masuk dalam kategori zona merah. 17 di antaranya dari pulau Jawa, 6 lainnya dari Bali, dan Sumatra menyumbang 4 wilayah zona merah.
Lalu pada 14 Februari 44 wilayah masuk zona merah. 19 di antaranya berasal dari pulau Jawa, 6 lainnya di pulau Bali, sementara saat itu zona merah di Pulau Sumatra hanya tercatat di 2 wilayah.
Selanjutnya beranjak pada 21 Februari sebaran zona merah merosot menjadi 16 kabupaten/kota. Saat itu zona merah hanya terjadi di 6 wilayah di Pulau Jawa dan 6 wilayah di Bali. Pada saat yang sama, kala itu Satgas mencatat tak ada zona merah di Sumatra.
Dan pada 28 Februari zona merah menurun menjadi 12 wilayah. Dari jumlah itu, 7 daerah dari Jawa, 3 lainnya Bali, dan Sumatra kembali tidak mencatat zona merah.
Satgas pada 14 Maret kemudian mencatat zona merah di Indonesia tersisa 10 wilayah. 3 dari Jawa dan 2 dari Bali, Sumatra masih terbebas dari zona merah kala itu. Kemudian pada 21 Maret pulau Jawa nihil zona merah, sementara Bali menyumbang 4 wilayah, dan Sumatra 1 wilayah. Pada 28 Maret zona merah hanya tersisa 5, yang 3 di antaranya dari Bali.
Memasuki bulan selanjutnya, pada 4 April dari 10 zona merah Bali masih mencatat wilayah terbanyak. Lalu pada sepekan setelahnya, Satgas mencatat zona merah menjadi 11 wilayah. Bali kala itu menyumbang 5 kasus, Jawa nihil, sementara Sumatra mulai mencatat 3 wilayah masuk sebagai zona merah.
Pada 18 April, zona merah hanya tersisa 6 daerah, 3 di antaranya berasal dari Sumatra. Penambahan signifikan zona merah di Sumatra mulai terjadi pada pekan keempat april, per 25 April, dari 19 zona merah yang dilaporkan, 15 di antaranya dari Sumatra, nihil Jawa, dan 1 wilayah di Bali.
Kemudian memasuki bulan kelima, per 2 Mei lagi-lagi Sumatra menyumbang wilayah terbanyak yang masuk kategori zona merah. Dari 14 zona merah, Sumatra mencatat 7 kabupaten/kota, 4 dari Jawa, dan 1 dari Bali.
Setelah sempat nihil zona merah, pulau Jawa kembali mencatat 1 wilayah zona merah pada pekan kedua Mei. Sementara Sumatra menyumbang 8 wilayah pada zona merah.
Kemudian per 16 Mei, Satgas mencatat zona merah tersisa 7 daerah. 5 di antaranya dari Sumatra, sementara dua lainnya dari Jawa.
Data terakhir Satgas per 23 Mei mencatat zona merah berjumlah 10 kabupaten/kota. 8 daerah dari Sumatra, sedangkan 2 lainnya dari wilayah di Jawa.
Doni Monardo saat masih menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Covid-19 sekarang diganti Ganip Warsito mengatakan pemerintah telah mengantisipasi teori ping-pong kasus Covid-19 antara Pulau Jawa dan Sumatra akibat arus mudik-balik di Lebaran 2021.
Doni menyebut Sumatra mengalami lonjakan kasus aktif Covid-19 dalam satu bulan terakhir, sehingga warga yang pulang kampung lebih awal berpotensi membawa balik virus ketika pulang ke kota asal.
Discussion about this post