DETAIL.ID, Medan – Pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk perwakilan Sumatera Utara, bahagia melihat pertumbuhan dan tren investasi saham yang terus bertumbuh di kalangan generasi milenial.
“Ini menunjukkan kalau saham semakin diminati sebagai salah satu instrumen investasi. Kelompok-kelompok investor saham kian bermunculan,” kata Kepala PT BEI Perwakilan Sumut, Muhamad Pintor Nasution, kepada sejumlah wartawan di Medan, Senin 6 Juni 2022 siang.
Pihaknya mencatat transaksi saham di BEI terus meningkat seiring bertambahnya jumlah investor baru.
Tetapi, kata Pintor, meski investasi saham di pasar modal Indonesia sudah sangat familiar, namun terdapat instrumen investasi lain yang mungkin jarang dibicarakan, yaitu obligasi atau surat utang.
Pihaknya melihat sebagian investor baru mungkin belum mengetahui kalau obligasi atau surat utang juga merupakan instrumen investasi di BEI.
“Padahal kedua instrumen ini memiliki sejumlah perbedaan,” kata Pintor.
Ia menjelaskan, saham merupakan surat berharga yang menandakan kepemilikan dari sebuah perusahaan.
Sedangkan obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan.
“Kedua instrumen ini memiliki persamaan berupa surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan,” kata dia.
Saat ini, ucap Pintor, bentuk saham dan obligasi berupa scripless, yaitu suatu tata cara perdagangan efek tanpa bentuk fisik seperti dua dekade lalu.
Karena dapat dikategorikan sebagai surat berharga, Pintor menyebutkan saham dan obligasi dapat diperjualbelikan di umum.
Ia menguraikan, baik saham dan obligasi, keduanya dapat memberikan tingkat keuntungan.
“Tapi bukan berarti berinvestasi pada saham dan obligasi tak ada resiko,” kata dia.
Ia menegaskan, saham dan obligasi juga memiliki risiko kerugian jika harga beli saham dan obligasi lebih tinggi dibanding harga ketika seorang investor ingin menjual saham dan obligasi miliknya.
“Tapi obligasi dan saham juga punya persamaan, yakni sama-sama memiliki hak tebus, atau bisa ditukar dengan uang, ketika saham atau obligasi tersebut dijual,” tutur Pintor Nasution.
Reporter: Heno
Discussion about this post