DETAIL.ID, Jambi – Di tengah anjloknya harga TBS sawit, komoditi perkebunan jenis karet menunjukkan tren harga yang terbilang positip, Jumat 24 Juni 2022.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh Kadisbun Provinsi Jambi, Agusrizal. Menurutnya salah satu penyebab naiknya harga getah karet disebabkan oleh banyaknya petani karet yang beralih ke komoditas sawit saat harga TBS sawit melejit beberapa bulan lalu.
“Banyak petani yang beralih ke sawit kemudian faktor musim hujan, jadinya panen terhambat,” kata Agusrizal, Jumat 24 Juni 2022.
Petani karet pun boleh sedikit tersenyum, setidaknya untuk saat ini berdasarkan keterangan Agusrizal. Getah karet mencatatkan harga di angka Rp 12.000 per kilonya. Berdasarkan penelusuran awak media, harga getah karet di tingkat petani masih bervariasi. Ada yang diatas Rp. 12.000 ada juga yang dibawahnya, namun untuk tingkat perbandingan harganya sendiri belum terlalu jauh dari harga Disbun yang diungkap oleh Agusrizal.
Salah seorang petani karet di daerah Kabupaten Batanghari mengungkap harga getah karet masih berputar di angka Rp 10.000 hingga Rp 12.000.
“10.500-12.000 karet mingguan bersih. Wilayah Muarabulian, Batanghari,” kata Badi.
Dengan anjloknya harga TBS sawit di masyarakat belakangan ini pun, tak sedikit petani karet yang mempertanyakan kabar mereka para petani karet yang dulu memilih menumbang tanaman karetnya untuk beralih ke komoditas sawit karena tergiur harga yang tinggi. Lalu apakah harga karet akan konsisten dengan harga sekarang ini, atau bahkan terus melambung. Kita tunggu pergerakan pasarnya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post