DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah mengeluarkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk solusi kegagalan panen padi. Informasi dihimpun dari Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Ahmad Maushul. Ia mengatakan jika terdapat beberapa lahan di Kabupaten di Provinsi Jambi mengalami kegagalan panen di sektor komiditas padi pada tahun 2020 dan 2021.
“Beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi pada tahun 2020 dan 2021 mengalami kegagalan panen padi yang disebabkan oleh kekeringan dan banjir ” Kata Ahmad Maushul saat ditemui dikantornya, Kamis, 21 Juli 2022.
Perlindungan petani dari kerugian yang disebabkan oleh kegagalan panen, dijamin oleh Kementerian Pertanian melalui Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Program ini diharapkan lebih menjamin dan tidak mengurangi semangat masyarakat dalam bertani.
Kementerian pertanian melalui website resminya mengegaskan bahwa AUTP bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Mengalihkan kerugian akibat resiko banjir, kekeringan dan serangan OPT melalui pihak lain yakni pertanggungan asuransi.
“Untuk petani, program AUTP adalah solusi terbaik menjaga petani dari kerugian yang disebabkan gagal hasil panen”, kata Ahmad Maushul.
Pendaftaran program ini dapat dimulai paling lambat satu bulan sebelum musim tanam dimulai. Kelompok tani didampingi PPL dan UPTD kecamatan mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan formulir yang telah disediakan.
“Kegagalan panen padi dapat di klaim jika mengalami kerusakan lebih dari 75% berdasarkan luas petak alami padi. Besaran ganti rugi yang akan diterima petani yaitu Rp 6 juta untuk setiap satu hektar luas tanaman padi” seperti dikutip dari website resmi Kementan pada Kamis, 21 Juli 2022.
Namun, progam ini memiliki kendala. Ketidakpastian hasil pertanian yang disebabkan oleh faktor alam, menyebabkan banyak asuransi yang tidak berminat untuk menjalin kerja sama.
“Banyak perusahaan asuransi yang tidak berani mengambil kerja sama dalam program asuransi pertanian ini. Hal itu dikarenakan keberhasilan hasil panen padi tidak dapat diprediksi secara pasti. Banyak hal yang dapat membuat gagal panen”, ujar Ahmad Maushul
Reporter : Riji O Sitohang
Discussion about this post