DETAIL.ID, Merangin – Baru sehari harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga sembako di pasaran langsung melesat naik. Seperti harga cabai merah besar sekilonya saja sudah mencapai Rp 100 ribu padahal sebelum BBM naik, cabai merah masih Rp 70 ribu per kilogram.
Belum lagi harga telur ayam yang bisanya hanya Rp 40 ribu per karpet, kini melonjak menjadi Rp 55 ribu per karpet. Begitu juga dengan minyak sayur yang belum pernah turun harga.
Seorang ibu rumah tangga bernama Atik, warga Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang sangat mengeluhkan naiknya harga sembako, hanya berselang satu hari pasca kenaikan harga BBM.
“Baru satu hari naik harga BBM, hari ini harga sembako di pasaran langsung naik juga. Bagaimana nanti kalau sudah sepekan pasti harga sembako banyak yang naik lebih tinggi lagi,” kata Atik pada Minggu, 4 September 2022.
Menurutnya selama ini harga sembako sudah lama naik, membuat ekonomi keluarganya makin tidak stabil.
“Kita dipusingkan dengan harga sembako yang sudah lama naik. Lha ini BBM tiba-tiba dinaikkan tentu membuat ekonomi keluarga makin kerepotan. Belum lagi kita mikir biaya hidup sehari-hari dan kebutuhan anak sekolah,” ujarnya mengeluh.
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tidak seimbang dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Menurutnya, BLT juga tidak mampu menopang kehidupan keluarganya.
Hal senada dikeluhkan Maryati, ibu rumah tangga warga Pamenang Selatan. Ia mengatakan, uang Rp 100 ribu bisanya sudah bisa belanja untuk tiga hari tetapi dengan naik harga sembako membuat dirinya harus memutar otak.
“Uang Rp 100 ribu sudah enggak bisa untuk belanja untuk dua hari saja. Padahal biasanya uang segitu bisa tiga sampai empat hari. Sekarang apa-apa naik. Rasanya seperti tidak ada harganya uang saat ini apa-apa sangat mahal,” ujarnya.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post