DETAIL.ID, Batanghari – Ketua Bawaslu Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Indra Tritusian mengaku kuduknya merinding mendengar sumpah pelantikan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan.
Pernyataan ini dia sampaikan dari atas podium Aula BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jambi, Kamis 27 Oktober 2022. Indra bilang terkait masalah pelantikan, sebaiknya Panwaslu Kecamatan jangan dulu bicara regulasi perundang-undangan.
“Kawan-kawan sekalian barusan di lantik. Makanya tadi saya tanya apakah siap dilantik dengan sumpah dan janji. Jawabannya siap,” katanya.
“Ternyata sumpahnya itu membuat kuduk merinding. Demi Allah, berarti sudah sumpah semua ini. Hati-hati, kata ustadz kalau sumpah disalahkan, maka akan kena kifarat,” imbuh Indra.
Ia kembali menegaskan agar Panwaslu Kecamatan jangan dulu bicara idealis dalam peraturan perundang-undangan tentang tugas kewenangan.
“Kalau tugas kewenangan itu saya rasa sewaktu tes CAT (Computer Assisted Test) yang masuk dalam enam besar, karena banyak menghafal undang-undang,” ucapnya.
Hal sesungguhnya yang harus menjadi perhatian serius menurut Indra adalah, Panwaslu Kecamatan harus bisa menyesuaikan antara apa yang dipikirkan dan apa yang harus dikerjakan.
“Jadi kalau banyak teori tapi tak bisa bekerja, bahkan main-main dan tak berintegritas dengan sumpah pelantikan, hati-hati kawan-kawan,” katanya.
“Kita ingin setiap pekerjaan berakhir secara selesai, secara husnul khatimah. Sesungguhnya kita ini mengawasi, yang diawasi bukan sekedar kata-kata saja atau secara verbal dan secara seremonial,” ujarnya.
Indra mencotohkan tugas Panwaslu Kecamatan secara formalitas tahapan yang diatur dalam undang-undang telah selesai dan tidak menyalahi. Tapi secara substansi daripada Pemilu, Panwaslu Kecamatan harus pikirkan.
“Dalam undang-undang banyak disebutkan supaya peraturan ini berjalan, supaya pelanggaran ini dapat ditekan, supaya memberikan keadilan. Ini sudah merupakan upaya memberikan keadilan pemilu,” katanya.
Indra ingin mindset harus lebih dulu ditanamkan 24 Panwaslu Kecamatan yang telah menjalani prosesi sumpah pelantikan hari ini. Mudah-mudahan yang terpilih harus move-on. Proses seleksi hanya dinamika. Ketika masuk dalam lembaga pengawas pemilu, semua mempunyai tanggung jawab.
“Jadi ketika sudah memiliki jabatan Panwascam ini, bukan sekedar penyambung lidah perpanjang tangan Bawaslu Kabupaten, tetapi sama, kewenangannya sama. Dalam proses pencegahan sama, pengawasannya sama. Artinya, tanggung jawab di wilayah kerja kawan-kawan berada di pundak kawan-kawan sekalian,”
Panwaslu Kecamatan terdiri dari 18 laki-laki dan 6 perempuan. Indra bilang mereka akan mengawal tahapan Pemilu berdasarkan perundangan berlaku. Terpenting mereka harus bertindak adil, netral dan tak berlaku diskriminatif.
“Mereka yang terpilih ini sudah dijaring melalui seleksi yang cukup ketat, mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis hingga wawancara. Sehingga mereka dinilai punya kredibilitas yang cukup baik dan bisa mengembang tugas dengan maksimal,” katanya.
Pelantikan 24 Panwaslu Kecamatan dihadiri Asisten I Setda Batanghari, M. Rifa’i Kadir mewakili Bupati Muhammad Fadhil Arief. Ketua KPU A. Kadir, Kepala Kantor Kesbangpol Ansori dan Forkompinda tampak duduk pada kursi barisan depan.
Editor: Ardian Faisal
Discussion about this post