DETAIL.ID, Australia – Aktivis vegan mulai berlaku arogan. Kali ini ada sekelompok aktivis vegan yang bersama-sama berkumpul di supermarket dan menghalangi para pelanggan. Mereka duduk di sudut freezer daging babi dan melakukan aksinya.
Komunitas vegan lakukan aksi protes dengan mendatangi Coles Supermarket. Dilansir dari Mirror pada Minggu, 6 November 2022, Coles Supermarket di Melbourne, Australia tiba-tiba didatangi oleh sekelompok aktivis vegan. Komunitas ini mengaku datang dari kelompok yang bernama Farm Transparency Project.
Para aktivis vegan ini tiba-tiba masuk dan langsung menuju rak pendingin daging babi. Bersama belasan orang langsung duduk di sana dan menutupi bagian penjualan daging babi untuk menghalangi pembeli mengambil daging babi yang dijual.
Banyak pelaku diet vegan yang mengklaim bahwa pola diet ini sangat membantu untuk menjaga kelangsungan lingkungan hidup.
Tidak sedikit dari mereka yang berusaha untuk mengajak lebih banyak orang melakukan diet vegan. Termasuk aksi memaksa orang-orang untuk berhenti mengonsumsi daging hewan. Tak henti-hentinya komunitas vegan lakukan protes di beberapa tempat publik.
Kelompok vegan ini mengaku bahwa supermarket tersebut menjual daging babi dari babi yang selama hidupnya disiksa dalam kandang yang sempit. Hal ini dinilai perjanjian para peternak yang akan berhenti menggunakan kandang kecil untuk banyak hewan sejak tahun 2017 silam.
Selain memblokade supermarket, para aktivis vegan ini juga mewarnai tangannya dengan warna merah yang seolah darah babi di peternakan. Menurut mereka aksi ini merupakan solidaritas untuk mencegah terjadinya penyiksaan para hewan di peternakan.
Tak hanya satu supermarket, setelah menghabiskan beberapa jam di Coles Supermarket komunitas ini tampak berkeliling ke semua supermarket lain di Australia. Sebuah video mengabadikan aksi komunitas vegan yang sambil membawa kartu besar dengan gambar-gambar penyiksaan hewan yang mengerikan.
Menurut informasi yang beredar sempat ada polisi setempat yang meminta komunitas tersebut keluar dari supermarket. Tetapi mereka menolak dan terus menghadang para pembeli yang akan mengambil daging.
Menanggapi protes komunitas vegan, Farm Transparency Project ikut angkat bicara. Mereka menyebutkan sejak awal penyembelihan dilakukan hal tersebut tetap kekerasan bawaan yang memang harus dilakukan.
Hanya saja beberapa prosedur yang memang wajib diperhatikan agar tidak terlalu menyiksa hewan.
“Kami akan siap dan akan tetap terus memantau praktik yang dilakukan oleh peternakan dan rumah jagal untuk memastikan tidak ada hewan yang mengalami penyiksaan sampai dagingnya didistribusikan ke supermarket dan konsumen,” kata juru bicara Farm Transparency.