DETAIL.ID, Jakarta – “Bapak-ibu guru, bukannya kami berencana membangkang perintah. Kami cuma ingin belajar dengan aman dan tenteram. Jangan biarkan mereka merampas hak kami,” kata seorang siswi SDN Pondok Cina 1Â Depok ketika upacara Hari Guru, Jumat, 25 November 2022.
Sudah 11 hari siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 Depok mencar ilmu tanpa guru. Hal itu ialah efek dari kebijakan Pemerintah Kota Depok membangun masjid di atas lahan sekolah tersebut.
Mereka menolak direlokasi ke sekolah lain. Sekitar 200 siswa bertahan berguru di sekolah tanpa asuhan guru resmi.
Hari ini, anak-anak itu mengikuti upacara perayaan Hari Guru. Akan tetapi, mereka harus merayakan Hari Guru tanpa guru.
Guru-guru SDN Pondok Cina 1 Depok ikut pindah ke dua sekolah terdekat. Akibatnya, sekitar 200 anak di sekolah itu belajar cuma dengan bimbingan sekitar tujuh orang relawan.
Upacara diwarnai dengan pembacaan puisi oleh para murid. Sebagian besar puisi berisi kegelisahan belum dewasa kepada polemik yang menimpa mereka.
“Upacara Hari Guru bercucuran air mata,” kata Cici, seorang orang renta murid yang ditemui CNNIndonesia.com, Jumat, 25 November 2022.
“Pada hari yang sakral bagi guru, hari ini, tetapi hari ini terjadi satu petaka pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Depok. Anak-anak kami tidak mendapat pelajaran dari guru di sekolahnya,” ujar Koordinator orang renta SDN Pondok Cina 1 Depok Ecy.
Ecy memberikan sebagian besar murid tak mau dipindah ke sekolah lain. Ia justru mempertanyakan Pemkot Depok yang kukuh menggusur sekolah demi membangun masjid.
Para orang tua murid pun telah menyurati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) pada Selasa, 25 November 2022. Mereka meminta RK membatalkan penggusuran yang dikerjakan Pemkot Depok.
“Saya surati Pak Gubernur, ‘Pak, mohon bukan saja [teguran] melalui medsos, namun secara tegas memberikan surat ke wali kota semoga terang secara aturan. Saya penegasan minta Pak Gubernur semoga sampaikan surat ke sana,” ucap Ecy.
Sebelumnya, penggusuran Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 Depok mencuat ke publik sesudah Pemkot Depok membangun trotoar. Jalur pejalan kaki itu dibangun dengan menutup akses masuk ke sekolah.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan lahan sekolah itu akan digunakan untuk membangun Masjid Jami Al-Quddus. Dia menyebut rencana pembangunan ini telah direstui RK.
“Kami tentunya mengakomodasi harapan penduduk Depok, utamanya warga Muslim yang memberikan laporan ke Provinsi Jawa Barat ihwal sulitnya mencari masjid untuk salat di Jalan Margonda Raya,” kata Idris di Depok, Rabu , 17 November 2022.
“Tanah di Margonda sudah di atas Rp30 juta per meter sehingga tidak bisa beli pakai APBN, kemudian kata Gubernur cari aset, tanah pemerintah atau tanah negara, ini instruksi dia,” ucapnya.
Sementara itu, RK menduga relokasi sekolah itu telah jelas dan diterima semua pihak. Ia baru tahu masih banyak pihak yang menolak.
Oleh alasannya itu, ia meminta Pemkot Depok untuk berunding kembali dengan berbagai pihak. Pembangunan masjid dilaksanakan bila semua pihak menerima.
“Niat membangun masjid mampu pindah lokasi atau mampu juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan,” ucap RK soal kelanjutan pembangunan kalau tak mencapai kata setuju.