DETAIL.ID, Jakarta – Anggota BPJS Watch Timboel Siregar mengkritik rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang ingin mengusut 1.000 data orang kaya karena dianggap membebani negara.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Budi memang meminta semoga orang kaya jangan menggunakan BPJS Kesehatan, sehingga tak perlu menjadi beban negara.
Menurut Timboel, akseptor JKN yaitu orang yang mendaftar dan membayar iuran. Pasal 16 UU SJSN menyampaikan peserta berhak mendapatkan faedah. Sehingga, orang kaya yang mendaftar dan membayar iuran berhak akan manfaat BPJS Kesehatan.
“Kaprikornus orang kaya yang mendaftar dan membayar iuran pun berhak menerima manfaat. Orang kaya pun membayar iuran dan bergotong royong,” ujar Timboel dalam keterangan tertulis, Jumat , 25 November 2022.
Timboel menilai pernyataan tersebut tak seharusnya muncul dari seorang menteri kesehatan. Justru, ia menilai harusnya sebagai pihak pemerintah mengajak penduduk ikut dalam acara negara.
“Seharusnya pak menteri mengajak orang kaya yang belum mendaftar untuk secepatnya mendaftar di JKN sehingga bergotong royong dengan seluruh rakyat, dan bagi yang menunggak iuran harus secepatnya membayarkan tunggakan iurannya,” tuturnya.
Timboel mengungkapkan total iuran BPJS Kesehatan sepanjang 2021 mencapai Rp143,3 triliun, sebagian merupakan berasal dari orang kaya. Artinya, tidak ada bedanya orang kaya dan miskin, sama-sama memiliki hak.
“Ini artinya seluruh akseptor termasuk orang kaya pun ikut mengiur sehingga sepanjang 2021 terkumpul Rp143,3 triliun, dan orang kaya pun ikut menerima faedah JKN sehingga biaya pelayanan Kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Sementara, sepanjang tahun yang serupa, jumlah pengeluaran klaim BPJS Kesehatan meraih Rp90,33 triliun.
Adapun total pemanfaatan acara JKN oleh masyarakat Indonesia sebanyak 392,9 juta kunjungan, yang terdiri dari kunjungan sakit sebanyak 233,1 juta dan kunjungan sehat sebanyak 159,8 juta, atau secara lazim rata-rata kunjungan sebanyak 1,1 juta per hari kalender.
“Makara berdasarkan saya, dengan bergotong royong penerimaan iuran akan mampu mendukung pembiayaan Kesehatan seluruh rakyat. Dengan bergotong royong tidak ada kata ‘menambah beban’, semua ikut bergotong royong untuk kesejahteraan bersama,” katanya.