DETAIL.ID, Medan – Para pedagang yang ada di belasan pasar tradisional di Kota Medan diajak untuk beralih dari transaksi tunai ke transaksi nontunai atau menggunakan aplikasi QRIS.
Hal ini dikatakan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan, Suwarno, kepada para wartawan di Medan, Jumat 11 November 2022.
Kata dia, kampanye pembayaran nontunai sendiri merupakan tindak lanjut arahan Walikota Medan, Bobby Nasution, kepada jajaran Pemko Medan.
Kata di, Walikota Medan berpesan agar pemanfaatan digitalisasi dapat dirasakan para pedagang.
Karena itu ia berharap agar para pedagang di pasar tradisional di Kota Medan dapat beradaptasi dengan mulai menggunakan pembayaran nontunai.
“Selain mempermudah dan mempercepat dilakukannya transaksi jual beli, pembayaran nontunai juga terjaga keamanannya,” kata dia.
Ia mengaku soal pembayaran nontunai ini telah disampaikan pada sebuah kegiatan di Pasar Sukaramai, Kamis 10 November 2022 sore.
Ia bilang acara itu bertajuk “Kampanye Belanja Bijak dengan QRIS: Pengendalian Inflasi Menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru 2023″ serta edukasi keuangan digital.
Kata dia, saat acara itu hadir juga Area Head Bank Mandiri Kota Medan M Afriazi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Azka Subhan.
Lalu dari jajaran direksi PUD Pasar yakni Direktur Keuangan dan Administrasi Fernando Napitupulu, dan Direktur Pengembangan dan SDM Imam Abdul Hadi.
“Berdasarkan arahan dari Walikota Medan, Bobby Nasution, pemanfaatan digitalisasi harus dirasakan oleh pedagang,” kata dia.
Untuk itu pihaknya berterimakasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Sumut dan perbankan atas kolaborasi yang dibangun dalam mengembangkan digitalisasi, termasuk pembayaran nontunai.
Kata Suwarno, PUD melalui setiap para kepala pasar terus menyosialisasikan dan mengedukasi kepada para pedagang agar mulai memakai pembayaran non-tunai.Â
“Pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia tentunya untuk mempermudah proses transaksi, mempercepat dan terjaga keamanannya,” kata di.
“Kalau dulu dompet ketinggalan, kita kebingungan karena uang di situ,” ujar Suwarno bercanda.
Namun kini situasinya berbeda. Jika handphone ketinggalan di rumah, kita bisa cemas karena di situ ada juga akun yang dipakai untuk pembayaran nontunai.
“Saya mengajak kepada rekan-rekan pedagang untuk mulai menggunakan metode pembayaran ini,” sebut Suwarno.
Reporter: Heno
Discussion about this post