Perangkat elektro yang diselundupkan itu diduga mampu dipakai untuk menyebarkan senjata nuklir, hipersonik, komputasi kuantum, dan aplikasi militer lainnya.
Selain penyelundupan barang, ketujuh individu itu juga diyakini membantu praktik pembersihan duit global yang dilakukan pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Dua warga AS itu yaitu Alexey Brayman (35) dari New Hampshire dan Vadim Yermolenko (41) dari New Jersey. Sementara itu, lima warga Rusia terdiri dari Yevgeniy Grinin (44), Aleksey Ippolitov (57), dan Svetlana Skvortsova (41) dari Moskow. Ada Boris Livshits (52) dan Vadim Konoshchenok (48) dari St. Petersburg.
Kementerian Kehakiman AS menuturkan Konoshcheno ialah seorang staf badan intelijen Rusia, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).
Surat dakwaan AS menduga para terdakwa mengekspor bagian elektronik yang sangat sensitif secara ilegal dan sangat sistematis. Komponen-unsur sensitif itu disebut dapat digunakan dalam menyebarkan senjata nuklir dan hipersonik, komputasi kuantum, dan aplikasi militer lainnya.
Para terdakwa juga disebut bersekongkol memperoleh teknologi militer dan barang elektronik dengan nilai manfaat ganda dari perusahaan AS untuk sektor pertahanan Rusia. Barang elektronika dengan nilai manfaat ganda itu mempunyai arti barang tersebut mampu digunakan untuk kebutuhan sipil maupun militer.
Ketujuh individu itu juga disebut membantu menyelundupkan amunisi senapan sniper yang ialah bentuk pelanggaran atas sanksi baru AS yang dijatuhkan ke Rusia permulaan 2022 imbas invasi di Ukraina.
Aparat AS telah menahan Brayman dan Yermolenko selama sementara waktu terakhir. Sementara itu, Konoshcheno ditangkap di Estonia pada 6 Desember lalu dan akan menjalani proses ekstradisi ke AS.
Konoshchenok disebut mengirim atau menyelundupkan barang-barang sensitif itu dari AS ke Rusia melalui Estonia. Beberapa barang yang sering dia selundupkan yaitu amunisi taktis tingkat militer dan barang elektronik dengan manfaat ganda.
Sementara itu, Grinin, Ippol, Livshits, dan Skvortsova sampai dikala ini masih jadi buronan AS, dikutip Reuters.
Para terdakwa juga dituduh berhubungan dengan Serniya Engineering dan Sertal LLC, perusahaan yang berbasis di Moskow dan beroperasi di bawah arahan dinas intelijen Rusia.
Akibat perkara ini, Kementerian Perdagangan AS telah menangguhkan sementara hak ekspor terhadap tiga orang dan perusahaan menyusul pengantaran “barang sensitif” secara ilegal ke Rusia.