DETAIL.ID, Jambi – Hingga saat ini, Inflasi di Provinsi Jambi terus menjadi isu strategis. Pemprov Jambi menyebut akan terus mengawal kenaikan inflasi di Provinsi Jambi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman setelah mengikuti kegiatan Konsultasi Publik Analisis Isu Strategis Provinsi Jambi yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Jambi.
“Inflasi menjadi isu nasional sekarang. Memang ketahanan ekonomi kita untuk Indonesia ranking 15 dunia, artinya kita dianggap mampu mengatasi inflasi, tetapi harus terus kita kawal,” ujar Sudirman pada Senin, 12 Desember 2022.
Menjelang Natal dan tahun baru 2023, Sudirman menyebut terjadi tren kenaikan harga barang jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pihaknya akan antisipasi terjadinya peningkatan inflasi di Jambi.
Upaya yang akan dilakukan adalah intervensi terhadap komoditas bahan pokok. Beberapa komoditas menjadi perhatian, yakni cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, bawang, beras dan daging.
“Operasi pasar tentunya, kemudian kita intervensi. Bisa saja kita membeli cabai di luar untuk penyeimbang sehingga harganya tidak naik. Kita juga misalnya harus lebih intens lagi, pembelian beras misalnya bukan hanya ASN,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika Pemprov Jambi menargetkan penurunan inflasi di akhir tahun 2022 dapat mencapai 5 persen.
“Sekarang posisinya masih 7.04 persen. Tapi mudah-mudahan di akhir tahun ini sudah 5 persen,” ujar Sudirman.
Discussion about this post