VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief menyampaikan ITF Sunter merupakan proyek strategis nasional (PSN) untuk mengatasi duduk perkara sampah Jakarta. ITF Sunter ditargetkan mulai beroperasi pada 2027.
“ITF Sunter dijadwalkan untuk berjalan selama tiga tahun dengan target operasi di tahun 2027,” kata Syachrial dalam informasi tertulisnya, 25 Desember 2022.
Ia menyampaikan pembangunan ITF akan dilakukan oleh salah satu anak perjuangan Jakpro, PT Jakarta Solusi Lestari (JSL). Menurutnya, semenjak 2019 pihaknya telah melaksanakan kegiata pra-development juga aktivitas studi atau kajian sebagai input untuk memperoleh perizinan.
Mulai final 2021 pihaknya juga telah menjajaki banyak sekali model kolaborasi pendanaan dengan berbagai pihak, serta mengupayakan perizinan dan kerja sama dengan offtaker, adalah PLN.
Menurutnya, sejauh ini JSL sudah mengantongi izin perjuangan pengelolaan pembangkit listrik (IUPTL) selaku landasan pembuatan pembangunan dan pengoperasian ITF pada pertengahan tahun ini.
Syachrial mengklaim ITF Sunter juga sedang memasuki tahap selesai seleksi pemilihan mitra. Sejak awal seleksi, terdapat total 10 calon mitra yang ikut serta dalam proses penyeleksian.
Pada tahap akhir seleksi ini, Jakpro akan memilih satu kawan yang mau ditetapkan menjadi Konsorsium bersama dengan PT JSL untuk membangun ITF Sunter.
Di sisi lain, pembangunan ITF di Jakarta sungguh dibutuhkan untuk keberlangsungan kota yang berkesinambungan. Mengingat bikinan sampah di Jakarta sangat tinggi, adalah 7.000 hingga 8.000 ton per hari.
“Pembangunan ITF Sunter bakal memakai teknologi ramah lingkungan sesuai tolok ukur tertinggi yaitu EURO 5. Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi mampu mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW saban hari atau 280.000 MW per tahun,” ujarnya.
Jokowi sebelumnya sempat menyentil Pemprov DKI alasannya adalah persoalan pengelolaan sampah tak kunjung simpulan sampai dikala ini. Ia pun menyoroti proyek pengelolaan sampah di Sunter, Jakarta Utara melalui pembangunan incenerator.
Menurutnya, proyek itu telah dicanangkan sejak dirinya masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Namun, hingga dikala ini proyek tersebut tak kunjung terealisasi.
“Waktu jadi gubernur di DKI, Sunter itu ya kita mulai, sampai saya tak jadi gubernur, tanda tangan pun aku belum. Padahal telah kita persiapkan, aku enggak tahu sekarang sudah apa belum,” kata Jokowi.
Anies Baswedan dikala masih menjabat Gubernur DKI Jakarta telah meresmikan pembangunan ITF pada 20 Desember 2018 kemudian. Kala itu Anies menargetkan ITF Sunter mampu digunakan pada 2020.
Anies mengatakan ITF ini nantinya mampu mengolah sampah sampai 2.200 ton per hari. Ia berharap pengolah sampah dapat efektif mengolah sampah di Jakarta.
“Hari ini lebih dari sekadar groundbreaking. Ini ITF kemudahan besar yang pertama, ini sangat bersejarah,” kata Anies.