“Rencananya dalam waktu erat, paling tidak besok akan dibawa (bukti belahan jari) ke RSB,” kata Kasat Reskrim Polres Belu, IPTU Djafar Awad Alkatari terhadap CNNIndonesia.com, Kamis, 15 Desember 2022 siang.
Penyidik Polres Belu sudah melakukan kerjasama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Polda NTT di Rumah Sakit Bhayangkara untuk melaksanakan pemeriksaan kepada bukti bagian jari insan.
“Nanti akan dikerjakan tes oleh ahli di RSB,” kata Djafar.
Tes secara forensik diperlukan bisa mengungkap identitas dan asal ajakan organ badan manusia tersebut.
Sebelumnya, Djafar mengungkapkan serpihan jari tersebut tidak bisa dijalankan investigasi dengan tata cara sidik jari.
Kondisi jari hanya setengah jari, jika untuk (tes) sidik jarinya sukar terbaca alurnya,” kata Djafar.
Kapolres Belu AKBP Yoseph Krisbianto mengungkapkan jari yang ditemukan dalam sayur lodeh tersebut disangka milik orang sampaumur.
“Kemungkinan (pecahan jari) orang akil balig cukup akal,” kata Yoseph ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa, 13 Desember 2022 pagi.
Menurut Yoseph, potongan ibu jari manusia yang masih berkuku itu sudah diperiksa oleh dokter dari Puskesmas Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
“Hasil pemeriksaan (dokter) memang itu identik (pecahan jari insan),” ujar Yoseph.
Temuan jari manusia dalam sayur lodeh ini pertama kali terungkap setelah dua orang warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur berbelanja kuliner yang mereka pesan di warung.