Keluarga korban menyampaikan puluhan warga yang berasal dari beberapa desa tersebut menenggak miras buatan setempat yang dikenal selaku ‘Mahua’ atau ‘Desi Daru’ dalam pesta pernikahan pada hari Senin , 12 Desember 2022 lalu.
Banyak yang kemudian mengeluh sakit perut, kehilangan penglihatan, dan mulai muntah. Pada hari Kamis , 15 Desember 2022 terkonfirmasi lebih dari 20 orang tewas dan jumlah korban meninggal semakin banyak hari ini, tergolong 12 pasien dirawat di sakit dalam kondisi kritis.
“Lebih dari dua lusin orang tewas dalam 48 jam terakhir,” kata seorang pejabat polisi kepada AFP, Sabtu , 17 Desember 2022.
Polisi telah menahan lebih dari 100 orang terkait bikinan ilegal dan pemasaran miras dalam tiga hari terakhir, sementara 600 liter miras oplosan telah disita.
Pihak berwenang setempat juga sudah menggunakan drone, helikopter, dan perahu motor untuk menindak pasar gelap.
Insiden modern ini hanyalah satu dari serangkaian kasus mematikan serupa, karena maut balasan minuman alkohol oplosan yang dalam bahasa sehari-hari dikenal selaku ‘minuman keras bikinan negara’ sering terjadi di India.
Kendati demikian, minuman keras oplosan itu tetap populer, khususnya di kawasan pedesaan yang miskin.
Minuman itu lazimnya dioplos di desa-desa sebelum diselundupkan ke kota-kota, yang lalu mampu dijual sekitar 10 sen dolar per gelas atau sekitar sepertiga dari harga minuman keras legal.
Menurut Safe Proof, alkohol bikinan mampu mematikan saat cairan lain seperti alkohol gosok atau metanol disertakan ke dalam gabungan.