Seorang serdadu India menuturkan sejumlah personel dari kedua belah pihak terluka akibat bentrokan paling mematikan sejak Juni 2020 itu. Meski begitu, belum ada laporan resmi soal kejadian tersebut dan berapa jumlah pasti korban terluka.
“Kedua belah pihak secepatnya menjauh dari daerah tersebut,” kata serdadu itu pada Senin, 12 Desember 2022.
Ia menuturkan seorang komandan militer India secepatnya menggelar pertemuan dengan mitranya dari China di tempat itu demi menuntaskan bentrokan tersebut.
Namun, sejauh ini Kementerian Luar Negeri India enggan merespon laporan kejadian itu. Kementerian Pertahanan India juga menolak mengomentari soal sejumlah tentaranya yang terluka dalam bentrokan tersebut.
Dikutip Reuters, baik Kementerian Luar Negeri China dan kedutaan besarnya di New Delhi juga enggan mengomentari laporan tersebut.
India dan China memang mengembangkan perbatasan darat sepanjang 3.800 kilometer. Namun, situasi perbatasan kedua negara sebagian besar damai dan tentram sesudah sempat berperang pada 1962.
Namun, pada Juni 2020, pasukan India dan China terlibat peperangan jarak dekat di Lembah Galwan, Ladakh, bersahabat dataran tinggi Tibet yang dikuasai Beijing.
Insiden paling mematikan antara militer kedua negara itu menewaskan 20 pasukan India dan melukai beberapa serdadu China.