Jambi – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dalam hal ini Dinas PUPR melalui bidang Sumber Daya Air (SDA) terus berupaya mengurangi dampak banjir di Kota Jambi dan sekitarnya.
Bidang SDA bersama anggota DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata dan Rusdi DPR Prov Jambi serta BWSS VI telah melakukan penelusuran (walk through) spot-spot langganan banjir di Kota Jambi.
Alhasil pada APBD-P Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2022 melalui Dinas PUPR Provinsi Jambi pada Bidang SDA telah dianggarkan empat titik lokasi banjir.
“Empat titik tersebut, yakni Perumahan Kota Baru Indah-Namura Indah, Sungai Pangeran Hidayat- Zaidi Saleh. Sungai Asam (Dari Jalan Kemang-Gajah Mada) dan Sungai Jalan Lingkar Selatan Pasar 46 Selincah,” kata Kabid SDA PUPR Jambi, Yaser Arafat saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu,18 Januari 2023.
“Alhamdulillah hujan beberapa Minggu lalu, Namura, wilayah dekat BNN Kota Jambi, Sungai Asam, dan Sungai Lingkar Selatan tidak terjadi banjir lagi,” katanya.
Yaser menjelaskan, tujuan dari pekerjaan yang dilakukan ini adalah melakukan normalisasi sungai-sungai yang telah menyempit dan menggali sedimentasi disepanjang aliran agar daya tampung sungai menjadi besar.
Hal ini ditambahkannya, akan mengurangi luas genangan dan lamanya genangan yang terjadi pada areal yang sering mengalami banjir pada wilayah permukiman di aliran yang dilakukan normalisasi.
“Pada satu lokasi Dinas PUPR menggandeng kerja sama pekerjaan dengan TNI bersama masyarakat di Perumahan Kota Baru Indah-Namura Indah. Hal ini dilakukan untuk memupuk kembali rasa gotong royong masyarakat setempat dan kepedulian terhadap lingkungan masing-masing, sehingga kedepannya terjadi perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga sungai tetap bersih terutama dari sampah,” katanya.
Dikatakannya, itu terjadi karena pada saat pelaksanaan pekerjaan banyak sekali sampah-sampah yang ditemukan sudah mengendap didasar sungai. Dan menjadi salah pemicu terjadinya pendangkalan pada aliran sungai selain sedimen tanah itu sendiri.
Untuk menangani banjir di Kota Jambi dalam skala besar, ia mengungkapkan akan ditangani oleh BWSS VI melalui program UFCSI (Urban Flood Control System Improvement) yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 ini.
“Program UFCSI ini merupakan dana bantuan kerja sama dari Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Di program ini ada 4 system pengendalian banjir yang akan ditangani yaitu sistem sungai asam, sistem Danau Sipin, sistem Sungai Tembuku-Lubuk Rahman dan sistem Danau Teluk,” ujarnya.
Dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan ini Gubernur Jambi Al Haris pada 27 Oktober 2022 telah melakukan kunjungan langsung ke Kedutaan Jepang dan Perwakilan JICA Jakarta, Mr. Yazui Takehiro.
“Kunjungan ini sekaligus meminta bantuan ke Pemerintah Jepang untuk melakukan program serupa di Kota Sungai Penuh dan sekitarnya, serta daerah lainnya di Provinsi Jambi (Tanjab Barat dan Tanjab Timur),” katanya.
Discussion about this post