NASIONAL
Studi Ungkap Penyebab Kambuhnya Kebiasaan Anak Merokok
Diinisiasi oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial-Universitas Indonesia (PKJS-UI), studi menemukan faktor harga rokok jadi faktor signifikan smoking relapse (perilaku kembali merokok). Kemudian terdapat faktor lain atau faktor non-harga yang juga layak mendapat perhatian.
Studi merupakan studi cross sectional dengan menggunakan data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2006, 2009, 2014, dan 2019. GYTS adalah program kolaborasi WHO dan CDC yang merilis program surveilans di lebih dari 185 negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, survei dieksekusi oleh Balitbangkes dengan tingkat respons sekitar 91 persen. Sebanyak 9.992 siswa kelas 7-12 menyelesaikan survei. Sebanyak 5.125 di antaranya berusia 13-15 tahun.
Mereka mengisi kuesioner berstandar global dengan topik pertanyaan yakni, penggunaan tembakau, berhenti merokok, perokok pasif serta media dan iklan rokok.
Risky Kusuma Hartono, salah satu peneliti dalam studi, mengatakan masih sedikit studi mengenai smoking relapse di Indonesia.
“[Salah satu tujuan penelitian ini] mengetahui faktor yang signifikan menghambat perilaku berhenti merokok pada anak, baik itu dari sisi harga maupun non-harga agar dapat dijadikan bukti untuk meningkatkan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia,” kata Risky dalam webinar PJKS-UI pada Kamis , 2 Februari 2023.
Berdasar studi, anak yang berhenti merokok lalu ‘kambuh’ bisa dibilang mengalami penurunan per tahun. Namun angkanya masih di di atas 50 persen di 2019.
Setelah dilihat profil anak yang smoking relapse, peneliti menemukan smoking relapse lebih banyak dialami anak laki-laki usia SMP. Setelah didalami lagi dengan analisis proporsi, proporsi smoking relapse anak laki-laki lebih tinggi ketimbang anak perempuan.
“Proporsi anak kelas 12 (SMA) memiliki proporsi paling tinggi kambuh merokok kembali sebesar 81,3 persen,” kata Muhammad Abdul Rohman, peneliti dalam studi.
Kemudian, apa saja yang menyebabkan anak kambuh merokok lagi?
Rupanya harga rokok berpengaruh besar terhadap smoking relapse. Terbukti kenaikan harga rokok sejalan dengan penurunan smoking relapse pada anak. Saat harga per bungkus rokok, misal kurang dari Rp15 ribu, proporsi smoking relapse 83,1 persen. Sementara saat harga per bungkus lebih dari Rp31 ribu, proporsinya menurun hingga 62,5 persen.
Hal ini juga berlaku pada harga rokok batangan. Saat harga per batang tidak sampai seribu rupiah, proporsi smoking relapse 83,6 persen. Kemudian untuk harga per batang di atas Rp2.100, proporsi smoking relapse 80,5 persen. Penurunannya tidak sesignifikan kenaikan harga rokok per bungkus.
“Kami membedakan harga rokok per bungkus dan per batang. Walau sama-sama terjadi kenaikan harga, pembelian per bungkus penurunan [smoking relapse] lebih curam dibanding secara ketengan. Penjualan rokok kecil-kecilan harus dihentikan,” tutur Rohman.
Faktor non harga juga turut mempengaruhi tingginya proporsi smoking relapse yakni anak memiliki teman sebaya perokok (88,4 persen), lalu paparan iklan rokok dari majalah (84,4 persen), iklan rokok di tv (83,2 persen), juga iklan media sosial (83,2 persen).
Sementara itu, Indonesia menargetkan penurunan prevalensi perokok anak di angka 8,7 persen di akhir 2024. Peneliti pun merekomendasikan pemerintah menerapkan larangan penjualan rokok secara batangan untuk mencapai tujuan ini.
Di samping itu, perlu ada larangan total terhadap iklan promosi dan sponsorship rokok di berbagai media.
“Pihak sekolah harus memberikan pengawasan dan sanksi tegas pada siswa yang kedapatan merokok,” katanya.
NASIONAL
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem, Pemerintah Daerah Diminta Respons Cepat
DETAIL.ID, Jakarta — Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang masih membayangi sejumlah wilayah di Indonesia seiring meningkatnya dinamika cuaca ekstrem. Dalam kondisi tersebut, peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi instrumen penting untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi risiko sejak dini.
BMKG secara rutin memantau perkembangan sistem cuaca dan menyampaikan peringatan dini kepada pemangku kepentingan di pusat maupun daerah. Informasi tersebut mencakup potensi hujan lebat hingga ekstrem, angin kencang, gelombang tinggi, serta peningkatan risiko banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.
Dalam konteks ini, tindak lanjut cepat terhadap peringatan dini menjadi faktor pembeda dalam menekan dampak bencana. Sejumlah pemerintah daerah menunjukkan bahwa kesiapsiagaan yang baik dapat meminimalkan risiko bagi masyarakat.
Salah satu contoh adalah Pemerintah Kota Tangerang, yang secara konsisten menjadikan peringatan dini BMKG sebagai dasar pengambilan keputusan. Melalui koordinasi lintas dinas, Pemkot Tangerang melakukan langkah antisipatif seperti pembersihan saluran air, kesiapan pompa pengendali banjir, penguatan sistem drainase, serta penyebaran informasi kewaspadaan kepada warga di wilayah rawan. Langkah tersebut dinilai efektif dalam mengurangi genangan dan mempercepat penanganan saat hujan ekstrem terjadi.
BMKG mencatat sejumlah bencana banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dipicu oleh curah hujan ekstrem akibat pengaruh sistem cuaca, termasuk Siklon Tropis Senyar. Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan, potensi siklon tersebut sebenarnya telah diprediksi sejak delapan hari sebelum kejadian.
“Siklon Tropis Senyar sudah bisa kita prediksi sekitar delapan hari sebelum proses pembentukannya. Peringatan disampaikan delapan hari, empat hari, dan dua hari sebelum kejadian,” kata Teuku dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta pada Senin, Desember 2025.
Menurut data/pantauan BMKG mengungkapkan, meskipun Indonesia bukan wilayah utama siklon tropis, anomali atmosfer dapat memicu cuaca ekstrem. Pada kasus Senyar, interaksi beberapa sistem cuaca menyebabkan hujan lebat berlangsung lebih dari dua hari. Di Pos Langsa, Aceh, BMKG mencatat curah hujan mencapai 380 milimeter dalam satu hari, setara dengan rata-rata curah hujan bulanan.
Selain peringatan dari pusat, Stasiun BMKG di daerah juga telah mengeluarkan peringatan dini. Pada 8 November 2025, BMKG Meulaboh, Nagan Raya mengimbau masyarakat pantai barat selatan Aceh untuk waspada terhadap bibit siklon di Samudra Hindia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, serta meningkatkan risiko banjir dan longsor.
Selanjutnya, pada 26 November 2025, BMKG menganalisis perkembangan Bibit Siklon Tropis 95B yang teridentifikasi sejak 21 November di perairan timur Aceh dan Selat Malaka. Analisis tersebut menunjukkan potensi hujan lebat hingga ekstrem serta angin kencang di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan sekitarnya.
Lembaga riset Prasasti Center for Policy Studies menilai perlunya penguatan mitigasi risiko bencana, terutama menghadapi potensi siklon tropis di wilayah utara Indonesia.
Board of Experts Prasasti, Arcandra Tahar, mengatakan bahwa berdasarkan data lintasan badai selama 150 tahun, wilayah Sumatera bagian utara hingga Selat Malaka memang pernah dilintasi siklon tropis. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian serupa dapat berulang dalam periode tertentu.
“Siklon tropis ini menjadi pengingat penting bagi Indonesia untuk memastikan ketangguhan infrastruktur, tata ruang, serta protokol tanggap darurat di semua tingkatan,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Prasasti, Nila Marita, menambahkan bahwa Indonesia sebenarnya sudah memiliki fondasi sistem peringatan dini yang kuat melalui BMKG. Tantangan ke depan adalah memastikan data ilmiah tersebut diikuti kebijakan tata ruang, kesiapsiagaan daerah, serta komunikasi krisis yang terintegrasi.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mendorong peningkatan sistem peringatan dini bencana oleh kementerian dan lembaga terkait. Ia menekankan pentingnya pembaruan teknologi deteksi dini serta pemetaan kawasan permukiman yang berada di wilayah berisiko tinggi.
“Sinergi antarlembaga sangat menentukan kecepatan respons di lapangan. Tidak boleh hanya fokus pada penanganan pascabencana, tetapi juga pencegahan,” kata Lasarus.
Menjelang akhir tahun, BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah. BMKG mengimbau agar peringatan tersebut ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah daerah guna meminimalkan risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat.
NASIONAL
Hari Rohani SMA Kolese De Britto 2025: Membangun Semangat Hidup Doa di Tengah Kehidupan
DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto menyelenggarakan kegiatan Hari Rohani pada Jumat, 12 Desember 2025, setelah penilaian akhir semester (PAS) di sekolah tercinta yang identik dengan pluralisme ini. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Semangat Hidup Doa”, sebagai wujud nyata pendampingan iman bagi para siswa dalam menghayati relasi pribadi dengan Tuhan di tengah dinamika kehidupan sehari-hari.
Hari Rohani merupakan salah satu program pendampingan khas di SMA Kolese De Britto yang bertujuan membantu siswa semakin mengenal, memahami, dan menghayati imannya secara konkret. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk masuk dalam suasana refleksi dan doa, guna mengolah setiap pergulatan, harapan, serta rasa syukur dalam terang iman. Dengan pendampingan Romo, para guru dan pemuka agama masing-masing, siswa diharapkan mampu menemukan makna dari setiap pengalaman hidup yang dijalani.
Tema “Membangun Semangat Hidup Doa” berangkat dari rasa syukur atas latar belakang keluarga dan agama yang menjadi pedoman hidup para siswa. Perjalanan iman yang telah dilalui membentuk pribadi putera-putera De Britto hingga saat ini. Setiap ajaran agama mengarahkan umatnya untuk membangun relasi yang erat dan personal dengan Tuhan, tidak hanya dalam kegiatan peribadatan formal, tetapi juga dalam kehidupan sosial, proses belajar, serta pengembangan diri.
Dalam semangat spiritualitas Ignatian, Hari Rohani ini juga mengajak siswa untuk “menemukan Tuhan dalam segala sesuatu”. Sebagaimana diungkapkan dalam Latihan Rohani St. Ignatius Loyola, Allah hadir dan berkarya dalam seluruh ciptaan-Nya, menyertai manusia dalam setiap aspek kehidupannya. Cara pandang ini sejalan dengan nilai-nilai universal dalam setiap agama, yang mengajak umatnya untuk merasakan kehadiran Tuhan secara nyata dalam keseharian.
Melalui tema ini, para siswa diharapkan semakin mampu memaknai perjumpaan dengan Tuhan, menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Sang Pencipta, serta menghayati iman secara utuh di tengah banyaknya pilihan dan tantangan zaman. Rasa syukur sebagai umat beriman pun diharapkan dapat diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata bagi kehidupan bersama.
Hari Rohani 2025 diikuti oleh seluruh siswa SMA Kolese De Britto dengan pendampingan Romo, guru dan bimbingan pemuka agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Adapun bentuk kegiatan disesuaikan dengan kekhasan setiap agama, yaitu:
- Katolik: Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Aluisius Dian Permana, S.J diikuti oleh 701 siswa dilanjutkan pengakuan dosa dengan 8 Romo, yaitu;
- Romo A. Wahyu Dwi Anggoro, SJ
- Romo Andreas Novian Ardi Prihatmoko, Pr
- Romo Herman Yoseph Barurua Kefa, Pr
- Romo Hugo Bayu Hadibowo, SJ
- Romo RP. Robertus Agung Suryanto, OFM
- Romo Stefanus Arief, Pr
- Romo Eko Swasono Budiarto, MSF
- Romo Ch. Christian Timur, Pr

- Kristen: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Ibu Pdt. Devina Widiningsih diikuti oleh 160 siswa

- Islam: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Bapak Ahmad Shalahuddin Mansur, S.Ag., M.Fil diikuti oleh 43 siswa
- Hindu: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Bapak I Gede Suwardana diikuti oleh 6 siswa

- Budha: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Bapak Totok Tedjomano diikuti oleh 2 siswa

Melalui Hari Rohani ini, SMA Kolese De Britto menegaskan komitmennya untuk mendampingi siswa agar bertumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga dewasa dalam iman, mampu merasakan kehadiran Allah dalam proses studi dan hidup hariannya, serta siap mempersembahkan hidupnya bagi sesama dan masyarakat.
NASIONAL
Regenerasi Bridge Jambi Berbuah Manis, Dua Atlet SD Tampil di Grand Final Nasional
DETAIL.ID, Bogor – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dunia olahraga pelajar di Provinsi Jambi. Dua atlet bridge kategori Sekolah Dasar (SD) dari SD 1 Jambi, yakni Rachell Ameera Saffa dan Safitri Aulia Sari, berhasil menembus tahap Grand Final Lomba Liga Bridge Siswa Nasional yang diselenggarakan di Telkomsat, Bogor, pada tanggal 12–14 Desember 2025. Keberhasilan ini menjadi pencapaian yang sangat istimewa mengingat ketatnya persaingan antar peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada kategori SD, hanya 20 peserta terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia yang dinyatakan lolos ke babak grand final. Dari jumlah tersebut, Pulau Sumatera hanya diwakili oleh dua daerah, yaitu Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat (Sawahlunto). Fakta ini semakin menegaskan bahwa keberhasilan atlet-atlet muda dari Jambi bukanlah hal yang biasa, melainkan hasil dari proses pembinaan yang terarah dan berkesinambungan.

Capaian ini tidak terlepas dari semangat visi dan misi para pengurus dalam membangun dan membina regenerasi atlet bridge sejak usia dini. Pembinaan yang konsisten, agenda latihan yang terstruktur, serta keberanian membuka ruang bagi atlet muda untuk tampil di ajang nasional menjadi kunci utama keberhasilan ini.
Prestasi tersebut sekaligus membuktikan bahwa jalur pembinaan dan program kerja yang telah dijalankan selama ini sudah berada pada arah yang tepat.
Peran penting juga datang dari pelatih, Taufik, yang dengan penuh dedikasi senantiasa mencari, membina, dan mengembangkan bibit-bibit baru pada cabang olahraga bridge. Melalui pendekatan yang sabar, disiplin, serta berorientasi pada pembentukan mental dan strategi bermain, beliau berhasil mengantarkan Rachell Ameera Saffa dan Safitri Aulia Sari hingga mampu bersaing di tingkat nasional.

Lebih lanjut, Fadhil selaku Sekretaris GABSI Provinsi Jambi menyampaikan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan target organisasi untuk mewujudkan regenerasi atlet bridge yang berkesinambungan. Upaya tersebut dilakukan melalui sinergi antara pengurus provinsi, pelatih, serta pengurus cabang (pengcab) kabupaten dan kota yang diharapkan berperan aktif dalam menjaring, membina, dan mengembangkan atlet-atlet muda sejak usia dini.
Pada akhirnya, apapun hasil yang diraih oleh kedua insan olahraga ini di babak grand final, perjuangan dan pencapaian mereka telah membanggakan sekolah, kota, dan Provinsi Jambi. Semangat juang, keberanian bersaing di level nasional, serta dedikasi yang ditunjukkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan mencintai olahraga bridge.
Semangat dan terus harumkan nama Jambi!

