Merangin, DETAIL.ID – Habitat harimau Sumatra yang saat ini masih diakui keberadaannya di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), menjadi raja penghuni hutan terakhir khususnya di wilayah Provinsi Jambi.
Spesies hewan yang hampir punah ini patut dijaga dan diselamatkan, demi keberlangsungan ekosistem di dalam hutan itu sendiri. Berangkat dari hal tersebut puluhan seniman lukis Merangin melukis di wajah dan juga kanvas dengan lukisan harimau Sumatra.
Aksi simpatik itu dalam memperingati “Global Tiger Day” atau Hari Harimau Internasional, bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) menggelar pameran konservasi dan melukis dengan tema ”Harimau Sumatra” pada Global Tiger Day 2023.
Hari Harimau se-dunia ini semestinya dilaksanakan setiap tanggal 29 Juli setiap tahunnya. Meski demikian gelaran kali ini tetap berjalan lancar dan sukses yang dilaksanakan di alun-alun taman Bujang Upik Merangin.
Hadir saat pembukaan di hari pertama, GM Merangin Jambi UNESCO Global Geopark (MJUGGp) Dr Agus, Kepala Dinas Parpora Kabupaten Merangin Sukoso, Kabag TU TNKS Teguh Ismail, Kasi Wilayah I BKSDA Jambi Udin Ihwanudin, dan dari Sanggar Seni Rumah Kreatif Merangin Alhendra Dy (Bang Ucok).
GM Agus menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ia mengaku ini adalah acara yang luar biasa, karena untuk wilayah Sumatra, harimau Sumatra merupakan hewan endemik khas Sumatra yang dilindungi.
“Mari kita jaga dengan cara melindungi habitat dan populasi mereka. Berburu harimau Sumatra boleh, tapi dengan menggunakan kamera,” ujar Agus pada Sabtu, 26 Agustus 2023.
Agus juga menambahkan, lewat demo melukis ini juga bagian dari kampanye konservasi penyelamatan harimau Sumatra.
“Kita seluruh stakeholder akan bekerja sama, tidak hanya dalam hal konservasi harimau, tapi untuk menjaga seluruh ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di kawasan dengan tujuan menjaga aset bangsa,” ujarnya.
Acara ini akan dilaksanakan selama dua hari hingga Minggu, 27 Agustus 2023. Beberapa kegiatan seperti demo lukis harimau yang diikuti oleh 20-an anak didik sanggar seni Rumah Kreatif Merangin (RKM)
Kemudian aksi bersih-bersih oleh adik-adik Pramuka Saka Wanabakti dan face painting atau melukis wajah akan meramaikan seluruh agenda acara.
Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Besar TNKS, Haidir. Dalam sambutannya, Haidir mengajak kepada generasi muda untuk ikut mengampanyekan konservasi harimau Sumatra ini.
“Kita orang Sumatra dari zaman nenek moyang bangga dengan hewan ini. Buktinya berbagai macam sebutan yang ada di beberapa daerah terhadap harimau Sumatra ini, misalnya Nenek, Datuk, Inyiak, dan banyak lagi,” kata Haidir.
Dari pantauan, seniman Merangin dari yang yunior sampai senior terlihat unjuk kebolehan. Ada yang melukis wajah dengan wajah harimau dan demo lukis dengan tema harimau Sumatra di atas kanvas.
“Bentuk kepedulian kami terhadap keberadaan harimau Sumatra yang nyaris punah, lewat lukisan bisa bercerita,” ucap Ucok.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post