DETAIL.ID, Medan – Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Namun proses hilirisasi sawit, khususnya pada industri oleokimia nasional, tidak sekencang pertumbuhan di sektor hulu.
“Bayangkan saja, produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia mencapai 48,24 juta ton dan produksi minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) sebesar 9,65 juta ton,” kata Erliza Hambali kepada para wartawan di Medan, Selasa, 31 Oktober 2023.
Sebagai informasi, perempuan cerdas dan tangguh ini adalah Kepala Divisi (Kadiv) Teknologi Proses pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) University.
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela workshop bertema “Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan” yang digelar di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC IPB University) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan PT. Industri Nabati Lestari.
Kata dia, pengembangan industri oleokimia berbahan sawit akan sangat menguntungkan Indonesia, baik dari sisi ekonomis maupun sosial.
Ia pun yakin bahwa dari sisi perdagangan global, oleokimia berbahan sawit tidak akan terkena banned atau pelarangan dari Uni Eropa.
Karena, kata dia, oleokimia berbahan sawit tidak merusak lingkungan Nia dibandingkan dengan oleokimia berbahan minyak bumi atau fosil.
“Mana yang lebih ramah lingkungan, oleokimia berbahan tanaman sawit tau oleokimia berbahan minyak bumi yang diperoleh melalui proses tertentu ke lingkungan,” tutur Erliza Hambai.
Reporter: Heno
Discussion about this post