DETAIL.ID, Jambi – Setengah tahun yang lalu, persisnya perayaan Mayday pada 1 Mei 2023 di Taman EV Garden di Kawasan Palmerah Kota Jambi. Wajah Mustofa bersama dua buruh lainnya sumringah. Mereka bertiga secara simbolis dihadiahi Gubernur Jambi, Al Haris, program bedah rumah.
Mereka hadir dan berfoto langsung dengan Gubernur Jambi, Al Haris. Turut hadir pula Kadisnakertrans Provinsi Jambi, Bahari Panjaitan selaku penanggung acara Mayday tersebut.
Mustofa adalah buruh di PT SGS di Muarojambi. Ia sangat berharap sekali rumahnya segera dibedah. Namun sudah setengah tahun lebih berlalu, janji program bedah rumah itu hanya tinggal janji. Hingga kini, rumah Mustofa dan buruh lainnya belum dibedah sama sekali.
“Pasca penyerahan bantuan secara simbolik pada peringatan Hari Buruh lalu di EV Garden, sampai kini belum ada kabar beritanya, Bang,” kata Mustofa kepada DETAIL.ID pada Senin, 20 November 2023.
Padahal, rumah Mustofa dan kedua rekannya sudah disurvei. Menurut Mustofa, Kadisnakertrans, Bahari Panjaitan datang langsung melakukan survei rumahnya.
Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Jambi, Roida Pane juga mengatakan hal yang sama. Pihaknya belum mendapat kabar progres dari hasil survei maupun kelanjutan program bedah rumah tersebut.
“Kami tidak tahu apakah hasil surveinya layak atau tidak layak, karena kami tidak dikabari,” kata Roida pada Senin, 20 November 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kadisnakertrans), Bahari Panjaitan tidak bisa dihubungi saat akan dimintai keterangan.
Diketahui pengadaan anggaran untuk bantuan ini melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jambi. Sebab, Kadisnakertrans yaitu Bahari Panjaitan memohon dana melalui proposal untuk membiayai bantuan bedah rumah ini.
“Kadisnakertrans mengajukan proposal kepada Baznas,” kata Ketua Baznas Provinsi Jambi, Hasan Basri kepada DETAIL.ID belum lama ini.
Anehnya, dia tidak ingat apakah dia sudah mencairkan dana ini atau belum dengan alasan lagi di luar kota. “Saya sedang di Tungkal. Nanti saya cek dulu datanya di kantor,” ujarnya.
Program bedah rumah untuk buruh di Jambi baru pertama kalinya akan dilakukan. Ironisnya, sudah setengah tahun berlalu, belum ada realisasinya. Padahal nilai bedah rumah itu dikabarkan berkisar Rp 25 juta per satu rumah. Nilai yang tak terlalu besar, bukan?
Dia meminta Pemerintah Provinsi Jambi dan Kadisnakertrans, Bahari Panjaitan segera menepati janjinya dan tidak membuat mereka yang direkomendasikan menerima bantuan hanya diberi harapan.
“Harapan saya supaya Pemprov dan Disnaker menepati janjinya. Ini saya jadi berharap terus. Apabila memang ada ya segera diturunkan materialnya. Kalau tidak ada ya seharusnya diberi informasi agar kami tidak terus berharap,” ujarnya.
Mana janjimu, Pak Gub?
Reporter: Ados Sianturi