DETAIL.ID, Jambi – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Jambi pada Senin, 10 Juni 2024. Mereka membawa beberapa tuntutan yang menilai kebijakan pemerintah kurang tepat sehingga berdampak negatif bagi masyarakat.
Sebelum melakukan aksi di Kantor DPRD Provinsi Jambi, puluhan mahasiswa tersebut terlebih dahulu menggelar aksi di simpang BI. Dengan menggunakan bendera bertuliskan HMI, beberapa poster, serta pengeras suara, para mahasiswa melakukan aksi dengan tertib dan penuh semangat.
Aksi dimulai dari pukul 08.00 WIB di titik kumpul Graha Insan Cita Cabang Jambi. “Kami berkumpul di Graha Insan Cita dan kemudian bergerak menuju simpang BI untuk memulai aksi ini,” ujar salah satu mahasiswa. Hingga pukul 13.15 WIB, mahasiswa bergerak ke kantor DPRD dan kembali melakukan aksi dengan harapan dapat bertemu dengan wakil rakyat untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Tuntutan yang dibawa oleh para mahasiswa meliputi tiga poin utama. Pertama, mereka meminta untuk menghentikan kriminalisasi aktivis dari jeruji besi. Kedua, mereka menuntut penghentian komersialisasi pendidikan dan fokus pada rekonstruksi sistem pendidikan berkualitas yang pro-rakyat. Terakhir, mereka meminta pembatalan kebijakan Tapera yang dinilai menyengsarakan rakyat.
“Kami ingin pemerintah mendengar dan memahami bahwa kebijakan yang mereka buat harus benar-benar berpihak pada rakyat,” tegas salah satu orator aksi. Para mahasiswa berharap bahwa dengan aksi ini, mereka bisa mendorong perubahan kebijakan yang lebih baik dan pro rakyat.
Selama aksi berlangsung, para mahasiswa berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Mereka berharap aksi damai yang mereka lakukan dapat membuahkan hasil positif dan didengar oleh para wakil rakyat di DPRD Provinsi Jambi.
Reporter: Jorgi Pasaribu
Discussion about this post