Connect with us

DAERAH

Pencemaran Limbah PT Fortius Digarap Pemerintah, Begini Klaim Pihak Perusahaan

DETAIL.ID

Published

on

Limbah PT Fortius (ist)

DETAIL.ID, Tanjungjabung Barat – Insiden bocornya kolam penampungan limbah PT Fortius yang kemudian mencemari aliran Sungai Tantang, Batangasam, pada Rabu kemarin, 19 Juni 2024 kini tengah ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Tanjungjabung Barat.

Kepala Dinas LH Tanjabbar, Suparjono mengkonfirmasi pihaknya langsung gerak cepat usai menerima laporan insiden kebocoran kolam limbah perusahaan perkebunan sawit itu.

“Sampel sudah diambil, dibawa ke Lab Provinsi. Nanti hasilnya disampaikan,” kata Suparjono pada Kamis, 20 Juni 2024.

Sementara itu, Kadis Perkebunan Tanjabbar, Ridwan menyampaikan bahwa pihaknya hanya berfokus pada ranah izin usaha perkebunan dan izin usaha pengolahan pabrik.

Bicara soal limbah, Ridwan bilang penataannya pada DLH. Soal kejadian kebocoran kolam limbah PT Fortius, Ridwan pun berujar bahwa dirinya kemarin sudah komunikasi dengan pihak DLH Tanjabbar.

“Kita sarankan untuk terjun ke lapangan, cek lokasi, dampak limbah itu dan asal muasalnya dan bagaimana limbah ini bocor,” katanya.

Dia juga menilai kalau limbah tersebut sampai ke aliran sungai, tentu berdampak bagi masyarakat. Namun soal ini ada pada ranah DLH.

Dengan insiden ini, Kadisbun pun tampak memberi sinyal bahwa ada saksi menanti PT Fortius. “Kewajiban, tanggungjawab, sanksi terhadap pengelola yang tidak bisa mengelola limbah dengan baik itu ada saksi hukum oleh DLH,” katanya.

Untuk sanksi bagi perusahaan karena kelalaiannya, Kadis LH Tanjabbar Suparjono mengungkap bahwa terdapat beberapa saksi dalam kasus lingkungan hidup dimulai dari sanksi administrasi, kemudian paksaan pemerintah hingga sanksi pidana jika terdapat korban jiwa. Semua tergantung tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

“Nanti ada ketentuannya, dilihat dari tingkat kesalahan yang dilakukan sama orang ini (PT Fortius),” ujar Suparjono.

Sekarangkan, lanjut dia, kita masih kompilasi datanya juga sekalian sama nungub hasil labor. Bukti semuanya lagi kita kumpulkan.

“Tapi yang jelas ada sangsinya, dak bisa lepas dia,” katanya.

Sementara itu pihak PT Fortius, Jimmy Sinaga mengaku bahwa kebocoran kolam limbah perusahaan tempat dia kerja itu murni insiden. Tak ada faktor kesengajaan kalau menurut dia. Dia juga mengaku bahwa mereka para pekerja PT Fortius itu langsung berbenah atas insiden ini. Semua langsung dibersihkan.

“Orang DLH udah turun semalam, ada juga dari LSM. Karna menang ada pengikisan (tanggul kolam) karna hujan lebat 2 hari inikan,” kata Jimmy.

“Kalau untuk kondisi lapangan sekarang ini udah bersih, yang tanggul terkikis juga udah kami perbaiki semalam.” ujarnya lagi.

Kalau berdasarkan pengakuan Humas Fortius itu, tanggul kolam limbah perusahaan bocor pada Rabu subuh sekira pukul 04.00, waktu itu operasional sudah stop dan operator sudah pulang sehingga kejadian tersebut tidak termonitor oleh pihak perusahaan.

Intensitas hujan yang tinggi pun kemudian berujung pada bocornya kolam limbah dan mencemari sungai. Disinggung soal kelalaian perusahaan dalam upaya mitigasi atau monitoring terhadap aset vitalnya semacam kolam limbah ini.

Jimmy kembali ngaku pihaknya selaku melakukan langkah-langkah preventif. Dia pun kembali berdalih soal masalah intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini sehingga insiden tersebut diluar kendali perusahaan.

“Kita udah 4 tahun berdiri baru ini ada masalah. Cuman memang diluar monitor kita. Kalau prediksi kemarin itu kejadian sekitar jam 4 pagi. Kecilnya terkikisnya, sejengkal cuman. Cuman dia ngalir gara-gara hujan kan. kalau monitoring pastilah, kita juga preventif, tiap hari malahan. Makanya ini pelajaranlah. Faktor alam bukan unsur kesengajaan kan,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita 

DAERAH

BPK Sorot Pengelolaan Aset Pemprov Jambi, Kepala BPKPD Sebut Tidak Banyak

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Temuan BPK atas Laporan Pemeriksaan Keuangan Daerah (LKPD) Pemprov Jambi TA 2024 mengungkap lemahnya pengelolaan aset tanah, seperti masih banyaknya aset yang belum memiliki dokumen sah, belum dinilai secara wajar, dan belum menghasilkan penerimaan bagi daerah.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Pemeriksaan Keuangan Negara V BPK RI, Widi Hidayat dalam sambutannya usai penyerahan LHP di ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi pada Jumat, 4 Juli 2025.

Merespons hal tersebut, Gubernur Al Haris dalam sambutannya langsung memerintahkan Inspektur dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Jambi untuk segera menindaklanjuti temuan pemeriksaan BPK.

Usai paripurna, Kepala BPKPD Provinsi Jambi Agus Pringadi bilang bahwa aset-aset yang belum tercatat dalam KIB, tersebar di beberapa perangkat daerah terkait, yang awalnya tercatat sebagai aset milik Kementerian namun proses hibahnya belum dilakukan.

“Lebih ke arah itu. Sehingga kita perlu untuk memastikan apakah aset itu sudah bisa kita catat atau tidak, kalau misalnya hibahnya itu belum bisa kita dapat administrasi berarti belum bisa kita catat,” ujar Agus pada Jumat, 4 Juli 2025.

Selain itu menurut Agus, terdapat aset-aset yang secara nilai belum diperoleh lantaran merupakan pelimpahan dari daerah Kabupaten terhadap Provinsi. Misalnya aset tanah sekolah SMA/K dan SLB.

“Pada saat penyerahan aset itu nilainya belum didapat. Itu sementara kita masih mencatat nilainya Rp 1, nilai Rp 1 sebagai prasyarat untuk bisa dicatat di BI (Buku Inventaris) kita,” ujarnya.

Aset yang tercatat dengan nilai Rp 1 tersebut menurut Agus kini sedang dalam pengamanan, pihaknya juga tengah bekerja sama dengan DJKN Kemenkeu buat melakukan penilaian terhadap aset yang tercatat dengan nilai Rp 0.

Disinggung terkait kondisi terkini dimana masih banyak aset-aset Pemprov Jambi yang belum terdata dengan baik sehingga tak menghasilkan PAD sebagaimana temuan berulang oleh BPK. Menurut Agus nilainya tak begitu banyak, namun ia tak memungkiri jika beberapa aset memang belum tercatat.

“Kalau banyak itu enggak, tapi masih ada. Prinsip pengamanan aset kan semua harus tercatat, baik yang sudah ada nominal atau belum,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading

DAERAH

Pemprov Jambi Kembali Dapat WTP, BPK Sebut Penyelesaian Temuan Sebelumnya Lampaui Target Nasional

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi kembali beroleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) T.A 2024. Namun meski begitu, BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi menemukan sejumlah permasalahan dalam pengelolaan keuangan dan aset Pemprov Jambi.

Temuan itu disampaikan dalam sambutan
Direktur Jenderal Pemeriksaan Keuangan Negara V BPK RI, Widi Hidayat usai penyerahan LHP. Widi Hidayat, mengungkap bahwa perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 belum sepenuhnya mempertimbangkan secara optimal potensi penerimaan dan kemampuan keuangan daerah, sehingga menimbulkan persoalan likuiditas.

Selain itu, BPK menemukan kelebihan bayar pada belanja honorarium dan rapat-rapat pemerintah. BPK juga menyoroti lemahnya pengelolaan aset tanah, termasuk masih banyaknya aset yang belum memiliki dokumen sah, belum dinilai secara wajar, dan belum menghasilkan penerimaan bagi daerah.

BPK pun merekomendasikan Gubernur Jambi memerintahkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyusun proyeksi pendapatan secara realistis, serta menginstruksikan 13 kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memulihkan dan menyetorkan honorarium tertunda ke kas daerah. BPK juga meminta evaluasi terhadap aset bernilai Rp 1 atau Rp 0 dan penelusuran sertifikat tanah yang belum terdokumentasi.

“Setiap rupiah dalam APBD harus memberi manfaat maksimal bagi masyarakat. Sinergi antar lembaga menjadi kunci,” kata Widi, dalam sambutannya.

BPK mencatat dari 2563 temuan sebelumnya, sebanyak 1972 atau 76.94% telah ditindaklanjuti Pemprov Jambi, melampaui target nasional 75%. Namun, BPK menegaskan seluruh rekomendasi harus ditindaklanjuti maksimal dalam 60 hari, sesuai Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004.

Sementara Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutannya menyatakan menerima hasil pemeriksaan tersebut dan berkomitmen menindaklanjuti seluruh catatan BPK. Dalam sambutannya ia juga langsung menugaskan Inspektur dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Jambi untuk berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk menindaklanjuti hasil temuan pemeriksaan.

“Kami menyadari masih ada kekurangan. Kami berharap laporan keuangan kami ke depan semakin baik dan dapat disampaikan serta diaudit tepat waktu,” kata Al Haris.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

DAERAH

Sangkar Burung dan Kandang Ayam Hasil Karya Napi Bangko Diminati Pasar

DETAIL.ID

Published

on

Kesibukan di Binker Lapas Kelas IIB Bangko, Saat memproduksi kandang ayam dan sangkar burung. (DETAIL/Daryanto)

DETAIL.ID, Merangin – Warga binaan di Lapas Kelas IIB Bangko terlihat cekatan mengunakan mesin pemotong kayu dan mesin penyerut bambu. Tangan-tangan terampil mereka menyulap potongan bambu dan kayu pecahan menjadi barang yang bernilai jual tinggi.

Dari tangan mereka menghasilkan kerajinan berupa kandang burung dan kandang ayam. Hasil olahan mereka yang diproduksi di bengkel Bimbingan Kerja (Binker) kemudian dijual di pasaran seputar Merangin.

Kalapas Kelas IIB Bangko, Heri mengatakan, produksi para napi dijual di wilayah Merangin Sejauh ini permintaan pasar sangat tinggi.

“Mereka yang bekerja di Binker sudah menjalani setengah dari masa hukuman tetapi mereka wajib melewati assessment. Kita melihat keahlian mereka di bidang apa. Ternyata napi yang kerja di Binker menghasilkan kerajinan yang bernilai jual di pasaran,” kata Heri pada Jumat, 4 Juli 2025.

Menurutnya, hasil penjualan sekitar 15 persen masuk ke Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Keuntungan yang didapatkan setelah dipotong biaya produksi dibagikan kepada para napi yang bekerja di Binker.

Ia mengaku, Binker Lapas kelas IIB Bangko, masih sangat kekurangan mesin pemotong kayu. “Akibatnya, produksi juga jadi terbatas padahal permintaan pasar sangat tinggi,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah atau pihak lain bisa membantu kekurangan peralatan mesin di binker Lapas Kelas IIB Bangko.

Heri sangat yakin para napi yang bekerja di Binker bisa memperbaiki diri, apalagi dengan keahlian yang dimilikinya maka saat mereka selesai menjalani hukumannya bisa kembali ke tengah-tengah masyarakat.

Reporter: Daryanto

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs