ADVERTORIAL
Bupati Fadhil Arief Hadiri Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih Secara Nasional oleh Presiden RI Secara Daring

Batanghari – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief bersama Forkopimda dan Kepala Desa serta Lurah se-Kabupaten Batanghari mengikuti zoom meeting secara nasional terkait peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di ruang pola Kantor Bupati Batanghari, pada Senin, 21 Juli 2025.
Peluncuran Kopdes Merah Putih secara nasional tersebut, dilaunching secara langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yang berlangsung di Bentangan, Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Peluncuran Kopdes tersebut merupakan upaya memperkuat kemandirian pangan dan ekonomi desa berbasis koperasi.
Bupati Fadhil Arief mengatakan bahwa peluncuran Kopdes secara nasional ini memberikan kesempatan yang baik bagi semua Kepala Desa dan Lurah untuk mendengarkan arahan langsung dari Presiden terkait pelaksanaan koperasi ini.
“Jadi seperti apa maunya Koperasi ini sebab kekuatan Koperasi tersebut untuk mengidentifikasi penyelenggaraan koperasi secara maksimal oleh masing-masing desa,” ujarnya.
Di Kabupaten Batanghari sendiri, jumlah Koperasi Merah Putih yang sudah terbentuk yaitu sebanyak 124, terdiri dari desa sebanyak 110 koperasi dan kelurahan sebanyak 14.
Bupati berharap kepada seluruh pengurus koperasi merah putih untuk menjaga semangat para anggotanya dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa.
“Harus semangat mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa agar bisa bertahan dan juga berkembang. Manfaatkan peluang-peluang yang ada untuk menuju kesejahteraan masyarakat di desa,” ucapnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa semangat saja tidak cukup, perlu dilakukan kolaborasi atau kerjasama dengan instansi terkait dan pihak lainnya serta masyarakat itu sendiri untuk perkembangan dan kemajuan Koperasi Merah Putih ini.
“Kita nanti akan membekali para semua pengurus koperasi merah putih agar mereka lebih lagi memahami koperasi itu sendiri. Caranya mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan Koperasi,” tuturnya.
ADVERTORIAL
Abdullah Sani Dorong Penguatan Peran Petani Dalam Wujudkan Reforma Agraria

Jambi – Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I, mendorong penguatan peran petani dalam mewujudkan reforma agraria dan kedaulatan pangan nasional.
Hal ini dikatakannya pada saat membuka Kongres ke-V Serikat Petani Indonesia (SPI) yang digelar di Asrama Haji Provinsi Jambi, Kota Baru, Kota Jambi, Selasa, 22 Juli 2025.
Kongres yang berlangsung hingga 24 Juli 2025 ini dihadiri berbagai tokoh nasional, antara lain Wakil Menteri Koperasi Dr. Ferry Juliantono, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian Prof. Hasil Sembiring, serta Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dalam sambutannya, Wagub Sani menekankan pentingnya peran petani dalam memperkuat perekonomian desa dan mendukung program nasional ketahanan pangan.
“Presiden Prabowo telah meluncurkan 80.000 Koperasi Merah Putih secara serentak di seluruh Indonesia sebagai upaya mendorong swasembada pangan,” kata Sani.
“Program ini harus dikawal bersama, termasuk menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida bagi petani,” katanya.
Wagub Sani juga menyoroti kontribusi SPI yang telah konsisten memperjuangkan hak-hak petani selama hampir tiga dekade.
“SPI adalah organisasi akar rumput yang menjadi penggerak wacana kebijakan strategis di bidang agraria dan pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi Dr. Ferry Juliantono menyampaikan bahwa pemerintah pusat memberikan dukungan struktural terhadap gerakan koperasi petani sebagai motor penggerak ekonomi desa.
“Kongres ini diharapkan mampu mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan melalui partisipasi aktif petani,” ujar Ferry.
Ketua Umum SPI, Henry Saragih, menegaskan bahwa kongres kelima ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan kekuatan politik dan ekonomi kerakyatan.
“Perjuangan ini tidak hanya untuk reforma agraria sejati, tapi juga menempatkan petani sebagai subjek utama pembangunan,” kata Henry.
Di tingkat daerah, Ketua DPW SPI Jambi, Sarwadi Sukiman, menyampaikan bahwa kongres ini memperkuat tuntutan atas akses lahan yang adil bagi petani lokal.
“Selama 27 tahun berdiri, SPI Jambi memiliki 112.000 hektare lahan perjuangan. Kami meminta pemerintah memprioritaskan petani lokal dalam pengelolaan lahan tersebut,” tutur Sarwadi.
Kongres ke-V SPI di Jambi menjadi momentum penting bagi petani di seluruh Indonesia dalam menyuarakan hak agraria dan penguatan ketahanan pangan nasional yang berbasis kedaulatan rakyat.
ADVERTORIAL
Gubernur Jambi Nyatakan Dukungan Penuh Terhadap Pembentukan Koperasi Berbasis Desa

Mendalo – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan Peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) se-Indonesia, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional ke-78, Senin kemarin, 21 Juli 2025.
Acara peluncuran pusat digelar di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, J awa Tengah, dan diikuti serentak secara daring oleh seluruh provinsi di Indonesia. Di Provinsi Jambi, peluncuran terpusat di Kantor Koperasi Desa Merah Putih Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen ekonomi rakyat.
“Koperasi adalah konsep gotong royong. Mereka yang kuat secara ekonomi mungkin memilih mendirikan PT atau korporasi, tetapi koperasi menjadi harapan bagi mereka yang belum punya akses dan kekuatan,” ujar Presiden.
Prabowo menyamakan koperasi dengan filosofi lidi. “Satu lidi lemah, tapi bila dikumpulkan jadi kuat. Begitu pula rakyat. Koperasi adalah alat kebersamaan,” ujarnya.
Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional tersebut. Menurutnya, pembentukan koperasi berbasis desa akan memberikan dampak langsung pada penguatan ekonomi masyarakat pedesaan.
“Program ini sangat strategis karena menghidupkan ekonomi kerakyatan di tingkat paling bawah. Pemerintah Provinsi Jambi mendukung sepenuhnya, termasuk melalui sinergi lintas sektor,” kata Gubernur Al Haris dalam konferensi pers usai peluncuran virtual.
Ia menjelaskan, hingga 18 Juli 2025, sebanyak 1.584 koperasi telah terbentuk di Provinsi Jambi, atau mencapai 99,9 persen dari target. Hanya satu desa di Kabupaten Kerinci yang belum membentuk koperasi karena konflik internal.
Pada kesempatan tersebut, tiga koperasi di Jambi ditetapkan sebagai koperasi percontohan, yaitu:
-
Koperasi Merah Putih Tangkit Baru (Muarojambi)
Fokus usaha: simpan pinjam, pembiayaan dan pemasaran nanas, armada angkutan, suplier bahan baku UMKM, pangkalan LPG, dan toko material. -
Koperasi Merah Putih Bukit Makmur (Muarojambi)
Fokus usaha: pupuk dan agrokimia, sembako, peternakan, apotek desa, gudang dingin, simpan pinjam, perkebunan sawit, dan layanan e-link perbankan. -
Koperasi Merah Putih Sidoharjo (Merangin)
Fokus usaha: simpan pinjam, sembako, apotek desa, LPG, dan pertanian.
Gubernur Al Haris berharap koperasi desa ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal. “Koperasi ini bukan sekadar tempat simpan pinjam. Ke depan, harus jadi pusat inovasi, distribusi, dan produksi masyarakat desa,” ujar Al Haris.
Dalam acara ini, Pemprov Jambi juga menyerahkan 10 sertifikat partisipasi peluncuran koperasi dan Surat Keputusan (SK) pembentukan koperasi secara simbolis.
ADVERTORIAL
UNJA Kolaborasi dengan Desa Terkait Program PPK Ormawa dan Pro IDe Tahun 2025

Mendalo – Universitas Jambi (UNJA) menggelar kegiatan Pembekalan Tim Mahasiswa dan Penandatanganan Kerja Sama dengan para Kepala Desa dan Lurah terkait Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan Program Inovasi Desa (Pro IDe) Tahun 2025 pada Selasa, 22 Juli 2025 bertempat di Auditorium Lt. 1 Gedung UNIFAC UNJA Mendalo.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNJA, Helmi, dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum UNJA, Prof. Dr. Ir. Depison, M.P., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJA, Prof. Dr. Fauzi Syam, S.H., M.H., Ketua Pelaksana, Dwi Kurniawan, S.E., M.M., jajaran Dekan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari setiap Fakultas di UNJA, ketua Jurusan dan Program studi, Dosen Pendamping kegiatan PPK Ormawa dan Pro IDe, serta para mahasiswa peserta PPK Ormawa dan Pro IDe. Turut hadir pula beberapa perwakilan dari organisasi pemerintah daerah (OPD), serta 38 Kepala Desa dan Lurah yang menjadi mitra kegiatan PPK Ormawa dan Pro IDe dari enam kabupaten dan kota di Provinsi Jambi.
Rektor UNJA, Helmi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini terkait dengan dua momen penting yang menjadi visi pemerintah, kementerian dan universitas.
“Untuk kegiatan di tingkat desa dan kelurahan ini sangat terkait dengan dua momen penting yang menjadi salah satu misi pemerintah Indonesia, Kementerian dan Universitas. Pertama, Kampus Berdampak dimana kampus harus hadir di masyarakat, dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus. Kedua, Koperasi Merah Putih, sebanyak 80.000 koperasi sudah tersebar di setiap desa dan kelurahan. Saya kira juga bisa disesuaikan dengan tema dari kegiatan PPK Ormawa dan Pro IDeini. Mungkin nanti kita bisa bicarakan lebih lanjut secara khusus terkait hal ini bagaimana sekiranya UNJA bisa berperan,” ujar Rektor.
Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi, diantaranya seremonial penandatanganan dokumen kerja sama antara UNJA dengan Pemerintah Desa. Selanjutnya adalah pembekalan kepada tim mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan yang lolos di Program PPK Ormawa dan Pro IDe.
Pembekalan kegiatan menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJA, Prof. Dr. Fauzi Syam, S.H., M.H., yang membahas “Kolaborasi Multi Pihak dalam mendukung kegiatan PPK Ormawa dan Pro IDe,” Kepala Desa Sungai Muluk dan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanjung Jabung Barat, Dr. Bayu Rosadi, S.Pt., M.Si., beserta tim, dan Tri Imam Munandar, S.H., M.H yang membahas tentang “Peran Media Sosial dalam Sumber Informasi.”
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Fauzi Syam, S.H., M.H., dalam paparannya menjelaskan terkait latar belakang dan tujuan dari kegiatan ini.
“Kita tahu bahwa Indonesia butuh SDM unggul untuk membangun bangsa dan pemberdayaan masyarakat di desa, sesuai dengan Asta Cita dan 17 program prioritas dan SDG’s. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas ormawa, melatih hard skills dan soft skills mahasiswa, hingga pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kemajuan wilayah di Indonesia, dalam hal ini Provinsi Jambi,” ujar Prof. Fauzi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Dwi Kurniawan, S.E., M.M., turut memberikan laporan terkait kegiatan PPK Ormawa dan Pro IDe, yang akan berlangsung selama 3,5 hingga 4 bulan.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari perguruan tinggi, pemerintah kabupaten kota, pemerintah desa dan instansi swasta terkait. Dan diharapkan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kesejahteraan sosial, budaya, dan masyarakat. Nantinya kegiatan ini akan berlangsung selama 3,5 hingga 4 bulan. Mahasiswa yang terlibat juga berasal dari multidisiplin ilmu. Mereka berkolaborasi dalam organisasi kemahasiswaan baik di tingkat Fakultas maupun Universitas,” ujar Dwi Kurniawan, S.E., M.M.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen UNJA dalam mendukung Kampus Berdampak melalui kolaborasi mahasiswa dan desa, guna menciptakan solusi inovatif yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.