DETAIL.ID, Sehat – Pernahkan ada rekan atau saudara yang sakit dan mengaku kena typus alias tipes? Atau malah pernah mengalami sendiri? Coba sekali waktu perhatikan hasil tes darah, umumnya tidak ada yang mengindikasikan typus yang sebenarnya.
Kebanyakan orang mengatakan kena typus ketika hasil tes darah menunjukkan adanya infeksi bakteri Salmonella. Dalam ilmu kedokteran, kondisi ini sebenarnya bukan typus melainkan demam typhoid (typhoid fever). Kadang disebut juga scrub typhus, typhus abdominalis, atau enteric fever.
“Typhus adalah penyakit lain dan tidak ada di Indonesia. Penyakit tipes dalam pengertian awam adalah demam typhoid, ini yang banyak di Indonesia,” terang dr Paul Harijanto, SpPD-KPTI, pakar penyakit infeksi dari RS Bethesda Tomohon, Sulawesi Utara melansir detikHealth.
Demam typhoid disebabkan oleh infeksi bakteri di usus halus. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang terdapat pada tinja atau kotoran binatang, yang menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi.
Akhiran -oid pada demam typhoid menunjukkan bahwa penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan typhus yakni demam tinggi. Namun jenis kuman yang memicu infeksi sama sekali berbeda. Typhus disebabkan oleh bakteri Rickettsia sedangkan typhoid disebabkan oleh bakteri Salmonella.
Penyebutan typus atau tipes oleh orang awam, untuk menyebut demam typhoid, tidak lain sekedar untuk memudahkan. Entah sejak kapan kekeliruan ini mulai dimaklumi, namun yang jelas sudah menjadi semacam kesepakatan di kalangan masyarakat pada umumnya. Bahwa jika seseorang kena typus, maka yang dimaksud adalah demam typhoid.
Discussion about this post