No Result
View All Result
KONTAK
Bicara Apa Adanya
REDAKSI
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
No Result
View All Result
Bicara Apa Adanya
Home TEKNOLOGI

Defacement Website, Peretasan yang Menimpa Media Tempo

Heru Primasatya by Heru Primasatya
August 22, 2020
Defacement Website, Peretasan yang Menimpa Media Tempo

Ilustrasi (Detail/ist)

11
SHARES
58
VIEWS
ShareTweetSend

DETAIL.ID, Jakarta – Pengamat keamanan siber dari CISSRec, Prama Persadha menjelaskan bahwa jenis peretasan seperti yang dialami media digital Tempo.co dalam laman beritanya biasa dikenal dengan sebutan website defacement atau aksi peretasan dengan mengubah tampilan sebuah website.

ArtikelTerkait

Aplikasi Compass SCAM! Masih Mengharap Deposit dari Penggunanya!

Aplikasi Compass SCAM! Masih Mengharap Deposit dari Penggunanya!

March 8, 2021
Kena Tipu! Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Malah Isi dalamnya Flash Disk

Kena Tipu! Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Malah Isi dalamnya Flash Disk

March 8, 2021
Aplikasi Compass Masih Membayar? Jangan Deposit!

Aplikasi Compass Masih Membayar? Jangan Deposit!

March 4, 2021
Mirip Aplikasi Compass, Aplikasi Ini Baru Rilis Satu Minggu!!

Mirip Aplikasi Compass, Aplikasi Ini Baru Rilis Satu Minggu!!

March 3, 2021

Biasanya, kata dia, peretas mengubah font atau memunculkan pesan-pesan yang mengganggu di tampilan website tersebut. Sehingga, perubahan konten di halaman website terjadi secara keseluruhan.

Menurutnya, aksi peretasan seperti yang dialami media siber Tempo itu salah satunya ditujukan untuk memperlihatkan sistem keamanan situs yang lemah.

“Ada berbagai tujuan dari seseorang maupun sekelompok melakukan deface. Sebenarnya, deface website sering dilakukan juga untuk pengujian awal keamanan website,” kata Pratama seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat 21 agustus 2020.

Jika mengacu pada kasus yang dialami Tempo, kata dia, bisa saja kegiatan retas tersebut dilakukan untuk tujuan propaganda politik tertentu. Upaya-upaya untuk menyelipkan pesan provokatif pada website korban pun lazim dilakukan untuk menyebarkan propaganda tersebut.

Dia mencontohkan, sempat terjadi juga peretasan terhadap website operator telekomunikasi seluler, Telkomsel yang berisikan protes harga data yang terlalu mahal. Diketahui, kejadian itu sempat membuat heboh Indonesia pada pertengahan 2017 lalu.

“Untuk Tempo sendiri di halaman depan berisi tulisan hoaks yang besar,” ujar dia menerangkan.

Pratama juga menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus peretasan serupa, aksi itu dilakukan hanya sekedar untuk memamerkan perbuatannya di forum-forum dunia maya. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan tim hackingnya yang dapat meretas suatu website tertentu.

Jika ditelusuri lebih jauh sebenarnya, peretasan itu dapat berakibat pada pencurian data atau bahkan mengubah konten suatu website tanpa disadari.

“Dalam kasus website Tempo, bisa jadi ada berita yang diubah atau ada membuat berita tanpa sepengetahuan pengelola,” ujar Pratama lagi.

  baca juga
Aplikasi Compass SCAM! Masih Mengharap Deposit dari Penggunanya! March 8, 2021
Aplikasi Compass Masih Membayar? Jangan Deposit! March 4, 2021
Mirip Aplikasi Compass, Aplikasi Ini Baru Rilis Satu Minggu!! March 3, 2021
Compass Tersaingi! Aplikasi BMallOnline Baru Rilis! February 28, 2021
Compass Makin Jadi, Gencar Promosi! Event TOPUP! February 27, 2021
Next
Prev

Bagaimana Peretasan Terjadi

Pratama menuturkan bahwa defacement website ini bisa terjadi pada laman-laman yang memiliki celah keamanannya.

Misalnya, dia mencontohkan credential login –cara mengidentifikasi pengguna dalam sistem– yang lemah, atau kebanyakan orang yang menggunakan username dan password sederhana sehingga mudah ditebak.

Belum lagi, terdapat user yang terkadang menggunakan satu password untuk beberapa akun.

“Hal ini yang paling sering terjadi, apalagi jika peretasan menggunakan teknik brute force (teknik serangan sistem komputer dengan menggunakan semua sandi yang memungkinkan),” kata dia.

Peretasan dengan mengubah tampilan website pun sebenarnya sering terjadi pada website pemerintahan yang tidak memiliki sertifikat SSL (Secure Socket Layer).

Sebelum mengubah tampilan, biasanya peretas akan menyusup dan membaca informasi-informasi sensitif di laman tersebut. Kemudian, informasi itu akan dimanfaatkan untuk melakukan deface.

“Sebab, semua data akan dienkripsi,” kata dia. “Selain itu ada faktor anti virus dan firewall yang lemah juga memudahkan aksi deface,”

Pratama menyarankan agar pengelola website melakukan audit keamanan secara rutin. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan penetration test sehingga dapat mengetahui lubang keamanan mana yang memiliki celah sehingga dapat dimanfaatkan pihak-pihak luar.

Selain itu, akta dia, pengelola juga dapat memperbarui secara rutin sistem-sistem di website, seperti CMS, anti virus, firewall, dan perangkat pendukung lain. Jika dilanjutkan lagi, pengelola perlu melakukan scanning terhadap virus malware secara rutin.

“Yang paling penting dan sebenarnya mudah dilakukan adalah buat username password yang sulit. Gabungkan huruf besar kecil dengan angka serta simbol, misalnya [email protected]$$#%,” kata Pratama.

Lalu, pengelola perlu untuk membuat salinan cadangan (backup) secara berkala. Nantinya, jika website berhasil dijebol dan menjadi rusak, pemilik masih dapat mengembalikan seperti semula dengan file backup yang dimiliki.

“Kelola pengaturan hak user dengan baik, sehingga jelas siapa super admin dalam website. Para super admin inilah yang harus diprioritaskan dan diedukasi agar mengamankan akun mereka dengan baik,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, peretasan terhadap situs Tempo.co terjadi pada Jumat (21/8) dini hari.

Portal berita online itu tidak bisa diakses dan menunjukkan layar hitam bertuliskan “Stop Hoax, Jangan BOHONGI Rakyat Indonesia, Kembali ke etika jurnalistik yang benar patuhi dewan pers. Jangan berdasarkan ORANG yang BAYAR saja. Deface By @xdigeeembok.”.

Peretasan sempat terjadi beberapa kali. Namun pihak Tempo.co akhirnya bisa mengambil alih situs dan melaporkan kejadian tersebut ke publik.

“Kami mengecam siapapun yang berupaya mengganggu tugas media dalam memenuhi hak publik atas informasi yang relevan dan terpercaya,” kata Pemimpin Redaksi Tempo.co Setri Yasra, dikutip dari Tempo.co.

Tags: HackingPeretasantempotempo diretas
Next Post
Fadhil Arief Dapat SK PKB, Relawan dan Simpatisan Diminta Tetap Solid

Fadhil Arief Dapat SK PKB, Relawan dan Simpatisan Diminta Tetap Solid

Pilkada Simalungun 2020 Hanya Diikuti Satu Paslon dari Jalur Independen

Pilkada Simalungun 2020 Hanya Diikuti Satu Paslon dari Jalur Independen

Jack Sherman, Mantan Gitaris Red Hot Chili Peppers Tutup Usia

Jack Sherman, Mantan Gitaris Red Hot Chili Peppers Tutup Usia

Instruksi Tegas Ketua DPW PKB Jambi Pasca Fadhil-Bakhtiar Terima SK DPP

Instruksi Tegas Ketua DPW PKB Jambi Pasca Fadhil-Bakhtiar Terima SK DPP

Deposit JD Union Tidak Masuk, Bahkan Penarikan Tak Kunjung Datang!

Deposit JD Union Tidak Masuk, Bahkan Penarikan Tak Kunjung Datang!

Discussion about this post

Bicara Apa Adanya

PT MOKSHA MULTI MEDIA

© 2020 Alamat Kantor Detail di Jalan Guru Muchtar, No. 26, RT 09, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi. Kode pos 36137. Developed by Ara.

  • Detail
  • Hubungi Kami
  • Tim Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Company Profile

Media Sosial

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN

PT MOKSHA MULTI MEDIA