DAERAH
Instruksi Tegas Ketua DPW PKB Jambi Pasca Fadhil-Bakhtiar Terima SK DPP

DETAIL.ID, Batanghari – Ketua DPW PKB Provinsi Jambi, Sofyan Ali dengan tegas menginstruksikan seluruh kader dan simpatisan PKB Kabupaten Batanghari memenangkan pasangan Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar.
“DPP PKB secara resmi telah memutuskan dukungan kepada Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar,” kata Anggota DPR RI Fraksi PKB usai mendampingi Fadhil Arief menerima SK DPP PKB di Jakarta.
Sofyan berujar instruksi memenangkan pasangan Fadhil-Bakhtiar harga mati DPP PKB terhadap semua kader dan simpatisan PKB Kabupaten Batanghari. Begitu juga bagi pengurus DPC, Ranting sampai tingkat desa harus berjuang bersama-sama.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
“Instruksi DPP PKB kepada seluruh kader dan simpatisan PKB Kabupaten Batanghari terutama pengurus DPC, ranting sampai ketingkat desa untuk memenangkan calon Bupati Batanghari yang telah ditetapkan DPP PKB seperti SK yang telah diterima oleh saudara Fadhil,” ucapnya.
Dia optimis pasangan Fadhil-Bakhtiar menang dengan catatan semua harus bergerak untuk menyatukan langkah dengan cepat, sebab waktu tinggal beberapa hari lagi jelang pendaftaran.
“Satukan visi, kita bulatkan tekad untuk memenangkan Pilkada Batanghari dengan memenangkan saudara Fadhil telah berbuat untuk PKB dan umat di kabupaten Batanghari,” ucapnya.

DAERAH
Syech Ibrahim Elsaid, Pengajar Asal Timur Tengah Perpanjang Kontrak, Pesantren Kauman Makin Mantap Menuju Level Internasional

DETAIL.ID, Padang Panjang — Komitmen Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang untuk memperkuat program bahasa asing dan mewujudkan Pesantren Kauman menuju taraf internasional semakin nyata. Hal ini dibuktikan dengan perpanjangan kontrak kerja Syech Ibrahim Elsaid, Lc, seorang pengajar asal Timur Tengah yang dikenal ahli dalam bidang Bahasa Arab dan kebudayaan Islam.
Penandatanganan kontrak dilakukan secara resmi pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Ruangan Executif HAMKA pondok pesantren, dan disaksikan oleh Wakil Mudir II Drs. H. Amel Dahlan, Wakil Direktur III Insan Adha Hasibuan, dan Sekretaris Zainal Abidin, A.Md.
Dengan perpanjangan kontrak ini, Syech Ibrahim akan melanjutkan perannya dalam memperkuat program Bahasa Arab dan turut mendukung arah besar pesantren Kauman menuju taraf internasionalisasi.
Mudir Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, M.A., mengucapkan terima kasih kepada Syech Ibrahim Elsaid, Lc,yang telah memperpanjang kontrak dengan Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.
Dengan perpanjangan kontrak ini, Derliana berharap dapat mendukung penguatan Bahasa arab dan program lainnya di pesantren Kauman.
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran dan dedikasi Syech Ibrahim. Beliau tidak hanya memperkaya kompetensi santri dalam berbahasa Arab, tetapi juga menjadi jembatan penting bagi pesantren dalam menjalin hubungan dengan dunia internasional,” ujar Dr. Derliana.
“Langkah ini merupakan bagian dari visi besar kami menjadikan Pesantren Kauman sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul, modern, dan berdaya saing global,” katanya.
Kehadiran Syech Ibrahim selama ini telah memberikan warna baru dalam pembelajaran Bahasa Arab di Kauman. Metode komunikatif dan interaktif yang diterapkannya membuat santri semakin percaya diri menggunakan bahasa Arab dalam keseharian.
Perpanjangan kerja sama ini menjadi simbol sinergi antara tradisi keilmuan pesantren dan semangat modernisasi pendidikan, selain itu juga sejalan dengan upaya internasionalisasi Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.
Reporter: Diona
DAERAH
M Shadiq Pasadigoe Apresiasi Pengukuhan 288 Satkamling Digital di Tana Datar

DETAIL.ID, Tanah Datar – Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi Partai NasDem, Ir. M. Shadiq Pasadigoe, S.H., MM, memberikan apresiasi atas pengukuhan 288 Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) Digital oleh Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA di Lapangan Cindua Mato, Batusangkar pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, S.E., M.M., Wakil Bupati Ahmad Fadly, S.Psi, Ketua DPRD Anton Yondra, Kapolres Tanah Datar AKBP Dr. Nur Ichsan Dwi Septiyanto, S.H., S.I.K., M.I.K., serta Dr. Irman, M.Pd.Kons (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tanah Datar), unsur Forkopimda, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar menegaskan bahwa Satkamling adalah garda terdepan keamanan lingkungan, dan melalui digitalisasi diharapkan tercipta sistem yang adaptif, efisien, dan modern dalam menjaga ketertiban masyarakat.
Sementara itu, Ir. M. Shadiq Pasadigoe menyampaikan dukungan penuh terhadap inovasi digitalisasi keamanan masyarakat ini.
“Satkamling adalah ujung tombak keamanan sosial. Dengan digitalisasi, pengawasan menjadi lebih cepat, transparan, dan partisipatif,” ujarnya.
Menurut Shadiq, langkah tersebut sejalan dengan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI serta Peraturan Kapolri No. 4 Tahun 2020 tentang Pam Swakarsa, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga kamtibmas.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra atas kolaborasinya bersama Polres dan masyarakat dalam menciptakan keamanan yang berkelanjutan.
“Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Saya juga mengajak generasi muda, milenial, dan Gen Z untuk ikut menjaga lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Menutup keterangannya, Shadiq berharap Satkamling Digital menjadi gerakan bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan berkemajuan di Kabupaten Tanah Datar.
Reporter: Diona
DAERAH
Kauman Melaju! Gelaran Seminar Internasional Buktikan Pesantren Jadi Pionir Diplomasi Budaya

DETAIL.ID, Padang Panjang – Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang telah mengukir sejarah baru dengan menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk “Bicara Silang Budaya-Pemikiran Tokoh: Menelusuri Karya Kreatif Sastrawan Negara Shahnon Ahmad dan Buya Hamka”. Kegiatan yang digelar di Aula AR St Mansur pada Selasa, 7 Oktober 2025 ini merupakan buah kerjasama yang erat antara Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang dan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).
Acara yang bergengsi ini dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pabasko, rombongan ABIM Malaysia sebanyak 15 orang, serta Walikota Padang Panjang yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dian Eka Purnama Dt. Nadua. Seminar ini juga diikuti secara antusias oleh Guru dan santri kelas XII Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, yang turut meramaikan dan meresapi diskusi akademis bertaraf internasional tersebut.
Kedatangan rombongan ABIM di Pesantren Kauman disambut meriah pukul 08.00 WIB dengan pertunjukan seni musik tradisi dan seni bela diri Tapak Suci yang dibawakan dengan apik oleh para santri, menciptakan atmosfer hangat dan penuh kekeluargaan sejak awal.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Pabasko, Suharman, M.Ag., menyampaikan selamat datang kepada rombongan ABIM Malaysia yang diketuai oleh Dato Paduka Hj. Ahmad Bin Kasim. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini berjalan sesuai konsep yang telah disepakati kedua lembaga.
“Buya Hamka merupakan kepala sekolah pertama di Kauman Padang Panjang. Maka dari itu, kerjasama antara dua lembaga dan dua negara ini perlu didukung,” ujar Suharman.
Menurutnya, komitmen PDM Pabasko untuk melahirkan santri yang “dilandaskan dengan Al-Quran dan Sunnah,” serta berharap seminar ini dapat melahirkan terobosan baru dengan menggali gagasan-gagasan paralel antara Shahnon Ahmad dan Buya Hamka.
Seminar kemudian dibuka secara resmi oleh perwakilan Wali Kota Padang Panjang, Bapak Dian Eka Purnama Dt. Nadua. Dalam pidato pembukaannya, beliau menegaskan bahwa kedua tokoh yang dibahas bukan sekadar sastrawan, melainkan juga pemikir dan pejuang.
“Mereka menunjukkan tulisan bukan rangkaian kata tapi senjata intelektual yang bisa membangkitkan perjuangan dan semangat,” katanya. Kegiatan ini dinilainya memiliki makna strategis dan sejalan dengan visi misi Kota Padang Panjang.
“Saya percaya melalui kegiatan ini akan mewariskan api semangat pada kawula muda,” ucapnya.
Dian Eka Purnama yang juga tokoh adat tersebut berharap Kauman tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga pionir dalam hubungan internasional. Beliau berpesan kepada para santri, khususnya santri kelas XII, “Telah lama Padang Panjang hilang tokoh seperti Hamka. Para santri diharapkan akan menjadi Hamka-Hamka muda yang akan memperkenalkan kembali Padang Panjang kepada Indonesia dan dunia.”
Sesi diskusi berlangsung interaktif dan hangat, dipandu oleh moderator muda inspiratif, Muhammad Hanapi Jamaludin. Seluruh santri kelas XII terlihat aktif menyimak dan mencatat poin-poin penting dari para narasumber.
Narasumber pertama, Muhammad Ariff Bin Badrudin dari ABIM, memaparkan sosok dan peran Shahnon Ahmad dalam kesusastraan Malaysia, termasuk karya-karyanya yang mengagumkan hingga membuatnya dianugerahi gelar kehormatan dari Kerajaan Malaysia.
Pembicara berikutnya dilanjutkan oleh Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, MA. Beliau mengupas budaya cinta membaca ala Buya Hamka yang memungkinkannya menulis 116 buku sepanjang hidupnya.
“Buya Hamka punya pribadi yang kuat karena beliau melewati masa-masa kecil yang sulit. Sejak tahun 1924 hingga 1950-an, Buya Hamka tidak pernah lepas sepenuhnya dari Kulliyatul Muballighien dan selalu memberikan kontribusi,” kata Dr. Derliana.
Ia berpesan agar tokoh-tokoh yang lahir dari Pesantren KAUMAN dapat menjadi contoh dan para santri, terutama yang duduk di kelas akhir, mampu menjadi ‘Hamka baru’ di masa depan.”
Keharuan menyelimuti ruangan pada sesi ini, ketika salah seorang santri kelas XI membacakan puisi “Seabad Muhammadiyah”, menyentuh hati para tamu dan peserta seminar.
Narasumber terakhir, Dato Paduka Hj. Ahmad Bin Kasim, menceritakan bagaimana Shahnon Ahmad mengkritik pemerintahan Malaysia melalui sastranya. Beliau mengajak semua pihak untuk menjadikan media sosial sebagai sarana menulis kebaikan, mengikuti jejak bahasa yang digunakan Hamka dan Shahnon Ahmad.
“Kita patutnya menjadikan dua tokoh ini idola dalam berbahasa. Mereka selalu mengkritik dengan bahasa yang tidak menyinggung,” tuturnya. Dato Paduka juga memaparkan persamaan mendasar antara pemikiran Buya Hamka dan Shahnon Ahmad, yang menjadi benang merah dari seluruh seminar.
Sebagai puncak dan penutupan dari rangkaian acara yang berjalan sukses, dilakukan sesi penyerahan cenderamata sebagai tanda mata dan kenang-kenangan antara Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang dan delegasi ABIM Malaysia. Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan foto bersama seluruh peserta seminar, termasuk seluruh santri kelas XII yang berpartisipasi, mengabadikan momen bersejarah dan semangat kolaborasi ini dalam sebuah frame kebersamaan.
Kegiatan seminar internasional ini tidak hanya menjadi ajang diskusi akademis, tetapi juga jembatan budaya yang mempererat hubungan Indonesia-Malaysia, serta menjadi pemantik semangat baru bagi generasi muda, khususnya santri-santri kelas XII, untuk melanjutkan warisan intelektual dan perjuangan dua sastrawan besar tersebut.
Reporter: Diona