DETAIL.ID, Jakarta – Seorang Ppengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan agar Pansus Banjir DPRD DKI fokus terhadap anggaran penanggulangan banjir Jakarta daripada pergi ke Surabaya.
“Fokus saja pada pembahasan anggaran penanganan banjir yang diajukan Pemda DKI agar tepat sasaran,” kata Nirwono melalui pesan singkat, Jumat, 23 Oktober 2020.
Melansir tempo, Senin 26 Oktober 2020, Nirwono menyarankan legislator mengurangi kunjungan ke berbagai daerah untuk studi banding penanggulangan banjir. Sebab, beda wilayah bisa berbeda penyebab utama banjir.
Menurut penilaiannyaa, pembahasan anggaran yang tepat sasaran lebih berdampak signifikan dalam mengurangi banjir dan warga yang terdampak.
“Input, output, outcome, impact-nya jelas” timpalnya.
Pengamat tata kota itu menyarankan anggota panitia khusus banjir menyisir anggaran yang tidak berdampak signifikan dalam pengendalian banjir dan menambah pos yang dianggap penting untuk mencegah banjir Jakarta.
“Coret anggaran yang tidak berdampak signifikan kurangi banjir,” kataya.
Pada Kamis kemarin, Pansus Banjir DPRD DKI mengunjungi Surabaya, Jawa Timur. Mereka ingin melihat program penanggulangan banjir di Kota Pahlawan itu.
Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Zita Anjani mengatakan lawatan ke Surabaya untuk melengkapi kajian Pansus Banjir setelah sebelumnya mendatangi Semarang, Tegal dan Pekalongan. Surabaya dipilih anggota pansus karena pemerintahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berhasil menanggulangi banjir di Kota Pahlawan itu.
Selain itu, secara geografis Surabaya memiliki kemiripan dengan Ibu Kota, karena posisinya yang sama berada di tepi laut, dan juga berada di dataran rendah.
“Kami memilih Surabaya karena 10 tahun yang lalu mereka mengalami banjir yang sangat parah. 52 persen daerahnya digenangi banjir. Kemudian di bawah kepemimpinan bu Risma, Surabaya berhasil menurunkan banjir sampai 2,3 persen. Itu adalah bukti narasi yang dikerjakan,” kata Ketua Pansus Banjir Zita Anjani melalui keterangannya.