DETAIL.ID, Merangin – Aksi begal yang terjadi di Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi beberapa waktu lalu dan membuat korban meninggal hingga kasus ini belum terungkap.
Alhasil, banyak warga menjadi cemas. Soalnya, hingga kini pelakunya belum tertangkap. Akibatnya, anak-anak sekolah yang tiap hari melintasi jalan lokasi pembegalan menjadi khawatir.
“Tiap hari saya melintasi jalan di lokasi pembegalan. Tentu saja saya jadi takut dan cemas sebab pelakunya belum tertangkap,” kata Teki (16), pelajar SMKN 5 Merangin.
Begitu pula dengan Heru, pelajar SMPN 12 Merangin. Saking takutnya, ia sering pulang pergi bersama rombongan.
“Kalau pagi kami harus berkumpul dulu dengan kawan-kawan biar ramai baru kami ke sekolah begitu juga saat pulang harus menunggu kawan lain untuk pulang ke rumah,” ujarnya.
Juarno, Kades Tambang Emas berharap agar Polpos yang berada di desanya bisa ditingkatkan menjadi Polsek sehingga personel Polsek bisa standby dan berpatroli secara rutin agar keamanan dan kenyamanan warga bisa terjaga.
“Saya berharap agar Polpos yang ada di Desa Tambang Emas bisa ditingkatkan menjadi Polsek agar kejadian pembegalan di Jalan Tambang Emas Desa Lantak Seribu tidak terulang lagi,” kata Juarno.
Menurutnya jika ada Polsek maka pelayanan untuk masyarakat makin terjamin sebab bisa rutin melakukan patroli. Ia menilai, jangkauan Polsek Pamenang dengan luas wilayah sudah tidak seimbang lagi mengingat jumlah desa yang harus diamankan tidak sebanding dengan jumlah personelnya.
“Bila Polpos ditingkatkan jadi Polsek maka sudah pasti dua kecamatan dengan jumlah 8 desa bisa terlayani. Semoga saja harapan kami bisa direspons pimpinan Polri. Kami juga sangat rindu dengan keamanan di desa kami,” ucapnya.
Seperti diketahui Polsek Pamenang membawahi empat kecamatan dan 29 desa serta satu kelurahan sementara personil yang ada hanya 32 orang. Jarak Polsek dengan desa sangat jauh dan butuh waktu untuk bisa segera sampai ke desa.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post