DETAIL.ID, Jambi – Kebiasaan begadang sering dilakukan oleh sebagian orang kalau sedang mengerjakan kerjaan atau tugas- tugas kuliah. Bahkan, kebiasaan begadang sering dilakukan karena kesusahan tidur.
Apalagi sekarang sedang berlangsung Piala Dunia hingga 18 Desember 2022. Beberapa jadwal pertandingan digelar larut malam. Hal itu akan membuat para pecinta sepak bola terpaksa begadang.
Begadang pastinya akan mengurangi Jumlah waktu tidur. Padahal, kebutuhan tidur yang cukup sangat berhubungan dengan kesehatan.
Tubuh memerlukan waktu untuk beristirahat agar dapat kembali bugar saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Berdasarka rekomendasi National Sleep Foundation yang dilansir dari tempo.co, ada sembilan kategori khusus jumlah waktu tidur yang disesuaikan dengan umur.
- Dewasa, di atas 65 tahun: 7 hingga 8 jam.
- Dewasa, 26 hingga 64 tahun: 7 hingga 9 jam.
- Dewasa muda, 18 hingga 25 tahun: 7 hingga 9 jam.
- Remaja, 14 hingga 17 tahun: 8 hingga 10 jam.
- Anak usia sekolah, 6 sampai 13 tahun: 9 sampai 11 jam.
- Anak prasekolah, 3 sampai 5 tahun: 10 sampai 13 jam.
- Balita, 1 hingga 2 tahun: 11 hingga 14 jam.
- Bayi, 4 hingga 11 bulan: 12 hingga 15 jam.
- Bayi baru lahir, 0 hingga 3 bulan: 14 hingga 17 jam.
Kebiasaan begadang memberi efek buruk bagi fisik maupun mental. Kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Mengutip Healthline, berikut beberapa dampak buruk lainnya untuk tubuh:
Masalah memori. Selama tidur, otak membentuk koneksi yang membantu memproses dan mengingat informasi. Jika seseorang kurang tidur, berdampak buruk terhadap memori jangka pendek dan panjang.
Sulit konsentrasi. Konsentrasi, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah tidak akan maksimal jika seseorang tidak mendapat istirahat yang cukup.
Perubahan suasana hati. Kurang tidur membuat seseorang murung, emosional, dan mudah marah. Kurang tidur kronis bisa mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan kecemasan atau depresi.
Imun tubuh melemah. Tidak memiliki waktu tidur yang cukup bisa melemahkan pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap virus yang menyebabkan pilek dan flu biasa. Orang akan mudah sakit saat terpapar virus.
Tekanan darah tinggi. Jika seseorang tidur kurang dari lima jam semalam, maka risiko tekanan darah tinggi akan meningkat.
Diabetes. Kurang tidur mempengaruhi pelepasan insulin tubuh atau hormon penurun gula darah. Seseorang yang kurang tidur memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Penambahan berat badan. Saat begadang, senyawa kimia yang memberi sinyal ke otak, tubuh sedang kenyang menjadi tidak seimbang. Akibatnya, seseorang akan cenderung makan berlebihan. Padahal, sudah cukup konsumsi makanan.
Dorongan seks rendah. Pria yang tidak cukup tidur memiliki libido yang lebih rendah. Penurunan gairah seksual ini tersebab merosotnya kadar testosteron tubuh.
Risiko penyakit jantung. Kurang tidur menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peradangan kimiawi yang lebih tinggi. Kedua kondisi ini berperan dalam munculnya risiko penyakit jantung.
Keseimbangan yang buruk. Kmempengaruhi keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh. Hal ini membuat orang lebih rentan jatuh atau mengalami kecelakaan fisik lainnya.
Discussion about this post