Hatchback kecil berbasis baterai tersebut saat ini sudah dijual dengan harga US$10 ribu atau sekitar Rp 155,7 juta di India. Menurut Clean Technica, banderol ini tak jauh berlainan dari Tiago model konvensional.
Harga itu berlaku untuk Tiago EV dengan spesifikasi baterai 19,2 kWh dan pengisi daya terpasang 3,2 kW. Baterai diklaim dapat membuat mobil melaju sejauh 250 kilometer.
Sedangkan model baterai 24 kWh dengan jangkauan 315 kilometer dan pengisi daya 7,2 kW akan dijual dengan harga lebih tinggi, US$14.500 atau setara Rp 225 jutaan.
Menurut Tata pemilik akan memiliki dua pilihan pengisian baterai yakni fast-charger DC yang bisa dipasang di rumah dengan perkiraan isi baterai 10 persen ke 80 persen dalam waktu 57 menit.
Sedangkan dengan colokan AC 7,2 kW, diharapkan waktu 3,5 jam dari 0 sampai 100 persen.
Jika dijual di Indonesia, Tiago EV untuk dikala ini cuma akan berkompetisi dengan Wuling Air EV yang dijual dengan harga Rp 238 juta dan Rp 295.
Mobil besutan merek China ini cuma tersedia dalam dua varian yakni standar range jarak tempuh 200 km dan Long Range 300 km.
Apakah Masuk Indonesia?
Pankaj Jain, Presiden Direktur Tata Motors Distribusi Indonesia (TDMI) sempat menerangkan soal potensi Tiago EV dijual di dalam negeri.
Menurut ia TDMI fokus meningkatkan pemasaran kendaraan komersial di Indonesia, bukan mobil penumpang, setelah ada kebijakan gres bisnis otomotif untuk Indonesia.
Pankaj menambahkan pihaknya belum bisa memprediksi kapan prinsipal Tata Motors serius menjual kendaraan beroda empat penumpang lagi di Tanah Air.
“Kami sekarang memiliki sentra laba yang berbeda, aku menjual kendaraan komersial dan kendaraan penumpang, kami tidak tahu banyak sekarang,” kata Pankaj saat dihubungi CNNIndonesia.com, sementara waktu kemudian.