Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Heru didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto dan Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto ketika meninjau akomodasi yang diluncurkan di zaman Gubernur DKI Anies Baswedan itu.
Usai meninjau, Heru memberikan akomodasi itu masih dalam tahap uji coba dan ditargetkan akan beroperasi pada selesai Januari nanti.
“Progresnya katanya 98 persen dalam waktu erat sudah beroperasi, hari ini, dari bulan lalu ya dites uji coba,” kata Heru.
Heru memberikan kapasitas pembuatan sampah pada akomodasi itu ialah 1.000 ton/hari sampah lama dan 1.000 ton/hari sampah baru.
Sampah itu diolah dan bisa membuat Refuse Derived Fuel (RDF) sebanyak 700-750 ton/hari.
RDF yang dihasilkan berikutnya akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar. Dalam hal ini, ada dua pabrik semen yang akan pribadi memanfaatkannya, yaitu SBI dan Indocement.
“Targetnya tamat Januari,” kata Heru.
Jokowi sebelumnya menyindir pemkot Solo dan Provinsi DKI Jakarta ihwal pengelolaan sampah yang tidak kunjung beres. Khusus Jakarta, Jokowi mempertanyakan nasib proyek pengelolaan sampah di Sunter.
Menurut Jokowi, proyek itu sudah direncanakan sejak beliau menjabat gubernur. Namun, belum kunjung berlangsung.
“Hati-hati bisa mundur lagi. Kalau sudah, Pak, saya bahagia, namun jika 2023 aku masih bimbang, bukan sebab Pak Heru (Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono), tetapi memang semenjak dulu begitu,” kata Jokowi pada Rakernas Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu , 21 Desember 2022.
Heru sempat menjawab sentilan Jokowi itu. Ia menyebut Pemprov telah mempunyai kemudahan pengerjaan sampah Landfill Mining dan refuse-derived fuel (RDF) Plant.
“Kan kita telah ada di Bantargebang, sudah ada sistem RDF, mungkin beliau akan lihat ke sana,” kata Heru, Kamis, 22 Desember 2022.