DETAIL.ID, Medan – Bila dihitung, inflasi yang terjadi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada bulan September 2023 yang lalu relatif lebih rendah dibanding inflasi nasional.
“Selisihnya bisa mencapai 0,19%,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin kepada para wartawan di Medan secara virtual pada Senin, 2 Oktober 2023.
Tetapi meskipun relatif rendah, Nurul Hasanuddin bilang ada komoditas yang menjadi momok sehingga memicu kenaikan inflasi di Sumut bulan September yang lalu.
Komoditas tersebut, kata dia, adalah harga beras yang naik menjadi penyumbang dominan inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran.
Tetapi, kata dia, momok harga beras yang mahal ini tidak hanya memengaruhi inflasi di Sumut, melainkan juga secara nasional.
Kelompok pengeluaran lainnya yang memengaruhi inflasi di Sumut, kata Nurul Hasanuddin, adalah makanan, minuman dan tembakau.
Kembali ke soal harga beras. Nurul Hasanuddin bilang, merujuk ada pergerakan harga di pasar, rata-rata harga beras di Sumut sudah berada pada level Rp 13.659 per kilogram.
“Harga ini kita (BPS) dapat dari berbagai pasar kita dipantau,” tutur pria yang akrab disapa Hasan ini.
Dibandingkan dengan bulan Agustus 2023, kenaikan harganya cukup tinggi, mencapai 3,89 persen, atau naik rata-rata Rp 500 per Kg.
Dari Januari 2023, beras masih berada di level harga Rp 12.700 per Kg, sehingga terjadi inflasi hingga 12,33%.
“Tentunya ini menjadi perhatian. Terkait bagaimana pasokan, dan antisipasi dampak elnino dan panen yang menurun,” katanya.
Jika dilihat dari 5 kota indeks harga konsumen (IHK), inflasi beras tertinggi dari Kota Padangsidimpuan dengan andil 0,42%.
Kemudian Sibolga dengan andil 0,32%, Gunungsitoli sebesar 0,23%, Medan sebesar 0,16%, dan terkecil Pematangsiantar dengan 0,10%.
Selain kenaikan harga beras, kenaikan biaya pendidikan juga berpengaruh beras terhadap inflasi Sumut di September 2023.
Kenaikan biaya pendidikan juga mendominasi dengan andil sebesar 0,11%. Menurut Hasan, kenaikan uang kuliah menjadi penyebab tingginya inflasi pendidikan di Sumut.
Kemudian Hasan menjelaskan, dari 5 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya terjadi inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Padangsidimpuan dengan inflasi 0,49%, kemudian Sibolga sebesar 0,44%, Gunungsitoli dan Medan sebesar 0,38% dan terendah Pematangsiantar sebesar 0,16%.
Reporter: Heno
Discussion about this post