DAERAH
Curah Hujan Mulai Menurun, Syamral: Delapan Kecamatan Rawan Kebakaran

DETAIL.ID, Batanghari – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Jambi, Syamral Lubis mengatakan delapan kecamatan daerah ini rawan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Kita bentuk Delapan klaster penanganan Karhutla kepada seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari. Artinya, Delapan Kecamatan rawan bencana kebakaran, baik kebakaran hutan maupun kebakaran lahan,” katanya dikonfirmasi detail usai Apel Gabungan Satgas Klaster Karhutla, Rabu 23 Juni 2021.
Sebanyak 85% daerah Batanghari masih ditutupi hutan dan kebun masyarakat. Sementara pemukiman dari total wilayah 50 ribu menter persegi adalah masih tutupan hutan, hanya sekitar 15% pemukiman dan fasilitas jalan umum serta jembatan.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
“Setelah pelaksanaan apel siaga, BPBD akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah tentang kesiapsiagaan penanganan Karhutla di Kabupaten Batanghari. Mudah-mudahan dengan sosialisasi pasif dengan menegakkan protokol kesehatan ke delapan klaster, diharapkan dapat menekan angka atau laju Karhutla,” ucapnya.
Satgas akan terus melakukan sosialisasi penyadaran-penyadaran lingkungan dan juga akibat hukum yang disebabkan Karhutla. Ia berujar ada tiga kecamatan paling rawan Karhutla, yakni Kecamatan Mersam, Kecamatan Batin XXII dan Kecamatan Bajubang.Pot
“Tapi paling banyak kebakaran hutan sekup kecil adalah Kecamatan Muara Bulian. Hal ini disebabkan pekarangan rumah masyarakat masih dekat semak belukar yang mengakibatkan deteksi ataupun potensi sumber api ada di Muara Bulian,” ujarnya.
Sementara dalam wilayah Kecamatan Maro Sebo Ulu, ada satu titik api atau hotspot hampir setiap hari muncul. Setelah petugas menelusuri selama dua bulan, ternyata ada pelepasan gas yang di bakar. Berdasarkan catatan BPBD, bencana Karhutla terjadi delapan kali terhitung sejak Januari.
“Ada masyarakat membuka kebun, ada lima kasus. Mereka tanpa sengaja membuka kebun, namun berhasil petugas padamkan. Setelah itu ada di pinggir jalan menuju kebun, mungkin berasal dari puntung rokok sembarangan di buang, sehingga terjadi kebakaran,” katanya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Ada juga masyarakat bakar sampah menuju semak belukar sehingga terjadi kebakaran. Namun potensi kebakaran telah terdeteksi pada saat pencegahan supaya jangan meluas. Sedangkan jumlah luas kebakaran temuan petugas mencapai Enam hektar dari delapan titik api.
“Alhamdulillah semua dalam kondisi sampah kebun yang di tumpuk, sehingga pemahaman masyarakat tentang Karhutla masih belum begitu luas. Artinya, pemahaman dia kalau istilah kita perun boleh, ternyata tidak boleh,” ucapnya.
Dampak kebakaran bukan hanya api, tapi asapnya bisa menutupi daerah Batanghari bahkan daerah lain. Selama Dua tahun terakhir, kata Syamral, tak ada ditemukan titik api dari areal perkebunan perusahaan. Namun pada 2015 dan 2017 ada, bahkan sampai proses ke pihak kepolisian.
“Termasuk dari Bungku dan Batin XXII bahkan pelaku sempat di tahan,” ujarnya.
Merujuk pada rilis BMKG Jambi, bahwa penerapan siaga Karhutla bukan karena banyak kebakaran. Akan tetapi kesiapsiagaan mempersiapkan jangan sampai terjadi kedaruratan. Artinya, kalau bisa pihaknya mencegah jangan sampai ada Karhutla yang masif.
“Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan di daerah ini sudah mulai menurun, bukan stop sama sekali. Artinya masih berpotensi hujan sekali-sekali, walaupun intensitas tidak sangat lebat atau intensitas sudah menengah ke bawah,” katanya.
Secara resmi, BMKG Jambi baru melaporkan status cuaca harian. Bisanya laporan status sekali per triwulan di buat prediksi yang menjadi acuan dalam hal penetapan segala sesuatu. Contohnya, kalau curah hujan tinggi, BPBD menetapkan siaga banjir.
“Seperti sekarang curah hujan sudah mulai menurun. Penurunan curah hujan merupakan kesempatan untuk melakukan segala persiapan pencegahan, mulai persiapan personel, peralatan dan klaster-klaster agar mendekati sumber-sumber potensi kerawanan kebakaran,” katanya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Apel Gabungan Satgas Klaster Karhutla dipimpin Sekretaris daerah (Sekda) Batanghari M. Azan dengan peserta seluruh elemen pemerintahan, baik TNI-Polri, Kejaksaan dan seluruh OPD yang tergabung dalam Satgas Karhutla.
“Mudah-mudahan ke depan melalui rapat koordinasi terus dilakukan pemantauan agar selama pencegahan tak terjadi kedaruratan kebakaran,” ujarnya.
Reporter: Ardian Faisal
DAERAH
Bendera Raksasa Santri Kauman Curi Perhatian di Pawai HUT RI ke-80 Padang Panjang

DETAIL.ID, Padang Panjang — Suasana kemeriahan menyelimuti Kota Padang Panjang pagi ini. Jalanan yang biasanya ramai dengan aktivitas warga, kini dihiasi oleh ribuan peserta pawai alegoris dari berbagai sekolah dan instansi di Padang Panjang, Batipuh, dan Sepuluh Koto pada Senin, 18 Agustus 2025.
Sorak-sorai, dentuman musik, dan kibaran bendera merah putih menandai semangat peringatan HUT RI ke-80. Salah satu peserta yang paling mencuri perhatian adalah kontingen dari Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, yang tampil dengan gagah membawa bendera raksasa berukuran 15×3 meter, mengibarkan semangat nasionalisme di tengah keramaian.
Pawai dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, yang memberikan sambutan penuh semangat tentang pentingnya memaknai kemerdekaan dengan karya nyata. Ratusan santri Pesantren Kauman Muhammadiyah turut memeriahkan acara dengan berbagai atribut khas, mulai dari seragam organisasi, pakaian adat Minangkabau, hingga barisan Hizbul Wathan yang kompak. Beberapa santri juga memeragakan tokoh-tokoh legendaris seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur, menghidupkan kembali semangat perjuangan para ulama-pejuang bangsa.
Perjalanan pawai dimulai dari kompleks Pesantren Kauman Muhammadiyah menuju Lapangan Anas Karim, tempat seluruh peserta berkumpul. Dari sana, rombongan bergerak mengelilingi kota, melewati Pasar Kuliner, Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Pusat Pertokoan, Kelurahan Balai-Balai, dan berakhir di Gor Chatib Sulaiman Bancah Laweh. Sepanjang perjalanan, sorakan warga yang menyaksikan dari pinggir jalan menambah semarak suasana.
Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi santri dalam pawai ini.
“Ini adalah bentuk pendidikan karakter sekaligus pengabdian santri kepada bangsa. Melalui pawai alegoris, kami ingin menanamkan nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kecintaan terhadap tanah air. Bendera besar yang kami bawa adalah simbol bahwa generasi pesantren siap mengibarkan semangat Indonesia di manapun berada,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu santri peserta, Fajar, mengungkapkan antusiasmenya.
“Ini pengalaman pertama saya ikut pawai sebesar ini. Sangat membanggakan bisa turut serta memeriahkan HUT RI dengan membawa bendera besar. Rasanya seperti ikut mengangkat nama pesantren dan Indonesia sekaligus,” ucapnya dengan senyum lebar.
Pawai alegoris ini bukan sekadar parade, melainkan media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme. Pesantren Kauman Muhammadiyah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur untuk mengingatkan generasi muda akan kontribusi ulama dalam perjuangan kemerdekaan. Bendera raksasa yang dibawa juga menjadi simbol bahwa kemerdekaan harus dijaga bersama dengan semangat gotong royong.
Dengan semangat “Bersatu Berdaulat”, pawai ini menjadi bukti bahwa generasi muda, khususnya santri, tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Semoga di usia ke-80 ini, Indonesia semakin kuat, maju, dan berdaya saing di kancah global.
Reporter: Diona
DAERAH
Gema Proklamasi di Puncak Gagoan, Pesantren Kauman Muhammadiyah Buktikan Komitmen Cinta Tanah Air

DETAIL.ID, Padang Panjang – Di antara hamparan hijau pepohonan dan udara sejuk yang menyelimuti Puncak Gagoan, Paninggahan, Kabupaten Solok, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Upacara yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025 itu berlangsung khidmat, diikuti oleh seluruh unsur pimpinan pesantren, Badan Pembina Pesantren (BPP), serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.
Sebanyak 80 santri yang tergabung dalam Dewan Penghela (DP) dan Dewan Kerabat (DK) Kepanduan Hizbul Wathan Pesantren Kauman turut memeriahkan upacara tersebut. Drs. Apris, M.M, Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman yang juga Kwartir Pusat Gerakan kepanduan Hizbul Wathan, bertindak sebagai inspektur upacara, sementara Dr. Derliana, M.A, Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, membacakan teks Proklamasi dengan penuh semangat kebangsaan.
Dalam wawancaranya, Dr. Derliana, M.A menyampaikan kebanggaannya atas semangat para santri yang turut memperingati hari bersejarah ini.
“Upacara ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bahwa kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan karakter dan intelektualitas generasi muda, khususnya santri, sebagai penerus bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Drs. Apris, M.M menekankan pentingnya nilai-nilai kemandirian dan kebangsaan dalam pendidikan pesantren.
“Kami berharap para santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas, mencintai tanah air, dan siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tuturnya.
Upacara ditutup dengan taujih (wejangan) berkemajuan yang disampaikan oleh Dr. Bakhtiar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat. Dalam pesannya, ia mendorong para santri untuk menjadi “generasi unggul yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, siap memimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya.
Upacara di Puncak Gagoan ini menjadi simbol harmoni antara kecintaan pada alam, semangat kebangsaan, dan visi pendidikan pesantren yang berorientasi pada kemajuan. Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak kader bangsa yang religius, cerdas, dan berjiwa patriotik.
Reporter: Diona
DAERAH
Sumbar dan Jambi Siap Bersinergi Jadi Tuan Rumah PON 2032

DETAIL.ID, Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka wacana untuk mengusulkan daerahnya bersama Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII tahun 2032.
Gagasan tersebut lahir setelah Mahyeldi melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi, Al Haris, beberapa waktu lalu. Menurut Mahyeldi, sinergi antarprovinsi dinilai menjadi langkah strategis untuk mempercepat peremajaan fasilitas olahraga yang kini sudah mulai membutuhkan renovasi besar-besaran.
“Kemarin kita bicara dengan Gubernur Jambi, kita sama-sama menyadari sejumlah fasilitas olahraga di kedua daerah memang sudah perlu direnovasi agar tetap layak. Anggaran daerah terbatas, karena itu salah satu cara untuk mempercepat perbaikan adalah dengan mengajukan diri sebagai calon tuan rumah PON, dengan harapan ada dukungan APBN untuk pembiayaan peremajaan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Mahyeldi menegaskan, hingga saat ini usulan resmi ke KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang belum disampaikan. Wacana tersebut masih dalam tahap kajian bersama antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan Jambi.
“Kendati kita berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, tentu kita juga perlu menghitung dan mengkaji dukungan apa saja yang bisa disiapkan daerah sebagai pendamping,” katanya.
Rencana pengajuan sebagai tuan rumah bersama PON 2032 ini sekaligus menjadi momentum bagi Sumbar dan Jambi untuk meningkatkan kualitas sarana olahraga, memperkuat kolaborasi antarwilayah, serta membuka peluang percepatan pembangunan sektor lain yang terkait dengan event olahraga berskala nasional.
Reporter: Diona