DAERAH
Bupati Merangin Mendapati Kantor Kelurahan Nyaris Tanpa Pegawai

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, Al Haris mendapati Kantor Kelurahan Pematang Kandis nyaris tanpa pegawai saat menggelar inspeksi mendadak (sidak), hari pertama masuk kerja pasca libur tahun baru.
Haris cuma menemukan seorang pegawai bernama Joniherlina. Seluruh ruang pejabat di kantor yang tidak jauh dari Inspektorat Merangin ini dalam kondisi terkunci rapat.
Tidak diketahui secara pasti ke mana pegawai kantor pimpinan Mustakim yang telah lama izin ngantor karena sakit. Yang pasti kantor itu nyaris tanpa pegawai.
Sidak Al Haris menyasar sejumlah kantor pelayanan publik. Ia didampingi tim Inspektorat Merangin dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Merangin memulai sidak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani di Jalan Kesehatan Bangko.
Al Haris langsung mengambil apel di halaman depan rumah sakit kebanggaan masyarakat Merangin. Selama apel berlangsung, sedikitnya 37 pegawai terlambat hadir.
“Rumah sakit itu terus disoroti masyarakat yang mengharapkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Ketika masyarakat itu merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan, maka akan mengomel ke mana-mana,” kata Al Haris di hadapan pegawai rumah sakit, Kamis (2/1/2020).
Al Haris minta seluruh pegawai RSD Kol Abundjani Bangko disiplin. Jangan sampai pasien lebih dulu datang dari para petugas medisnya. Makanya, pegawai jangan sampai datang terlambat.
Rombongan Al Haris kemudian menuju Dinas Dukcapil Merangin melihat langsung pelayanan publik di kantor itu. Dari 25 orang pegawai, sebanyak empat orang tidak hadir tanpa keterangan dan satu orang izin.
“Kita dituntut menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan waktu pengerjaannya terukur oleh masyarakat. Jadi semua bagian harus kompak, karena antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan,” ucapnya.
Jika salah satu bagian tidak hadir, kata Al Haris, maka akan menghambat proses kerja pelayanan. Karena dalam melayani masyarakat, pekerjaan itu saling berantai dari meja satu ke meja lainnya dan birokrasi inilah yang harus dipersingkat.
“Kita ini pelayan masyarakat, jadi harus melayani masyarakat secara prima. Para pimpinan harus mampu berdisiplin, bagaimana bisa menegakkan disiplin ke bawahan kalau atasannya sendiri tidak disiplin,” katanya.
Sidak berlanjut ke Kantor Perizinan Satu Atap. Kantor ini memiliki 17 orang staf. Lima orang tidak hadir. Haris melakukan langsung cek proses perizinan. Ia berharap proses perizinan harus cepat dan waktunya sangat terukur oleh masyarakat.
“Birokrasi yang panjang harus mampu dipangkas, sehingga lebih ringkas dan cepat,” ujarnya.
Ia dengan tegas bilang semua pegawai yang tidak hadir hari pertama masuk kerja harus mendapat sanksi. Terutama pegawai bertugas di pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Kekecewaan Haris bertambah saat mengunjungi Kantor Kecamatan Bangko. Dari 14 orang ASN dan 19 orang tenaga honorer, hanya beberapa orang termasuk Kasi PPMDK dan Kasubbag Umum yang hadir di kantor dua lantai ini.
“Saya tidak mau lagi mental pegawai yang tidak disiplin. Ini harus disikapi secara serius. Kita ini pelayan masyarakat, harus bisa memberi contoh yang baik untuk masyarakat kita sendiri,” ucapnya.
Reporter: Daryanto
DAERAH
Bendera Raksasa Santri Kauman Curi Perhatian di Pawai HUT RI ke-80 Padang Panjang

DETAIL.ID, Padang Panjang — Suasana kemeriahan menyelimuti Kota Padang Panjang pagi ini. Jalanan yang biasanya ramai dengan aktivitas warga, kini dihiasi oleh ribuan peserta pawai alegoris dari berbagai sekolah dan instansi di Padang Panjang, Batipuh, dan Sepuluh Koto pada Senin, 18 Agustus 2025.
Sorak-sorai, dentuman musik, dan kibaran bendera merah putih menandai semangat peringatan HUT RI ke-80. Salah satu peserta yang paling mencuri perhatian adalah kontingen dari Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, yang tampil dengan gagah membawa bendera raksasa berukuran 15×3 meter, mengibarkan semangat nasionalisme di tengah keramaian.
Pawai dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, yang memberikan sambutan penuh semangat tentang pentingnya memaknai kemerdekaan dengan karya nyata. Ratusan santri Pesantren Kauman Muhammadiyah turut memeriahkan acara dengan berbagai atribut khas, mulai dari seragam organisasi, pakaian adat Minangkabau, hingga barisan Hizbul Wathan yang kompak. Beberapa santri juga memeragakan tokoh-tokoh legendaris seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur, menghidupkan kembali semangat perjuangan para ulama-pejuang bangsa.
Perjalanan pawai dimulai dari kompleks Pesantren Kauman Muhammadiyah menuju Lapangan Anas Karim, tempat seluruh peserta berkumpul. Dari sana, rombongan bergerak mengelilingi kota, melewati Pasar Kuliner, Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Pusat Pertokoan, Kelurahan Balai-Balai, dan berakhir di Gor Chatib Sulaiman Bancah Laweh. Sepanjang perjalanan, sorakan warga yang menyaksikan dari pinggir jalan menambah semarak suasana.
Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi santri dalam pawai ini.
“Ini adalah bentuk pendidikan karakter sekaligus pengabdian santri kepada bangsa. Melalui pawai alegoris, kami ingin menanamkan nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kecintaan terhadap tanah air. Bendera besar yang kami bawa adalah simbol bahwa generasi pesantren siap mengibarkan semangat Indonesia di manapun berada,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu santri peserta, Fajar, mengungkapkan antusiasmenya.
“Ini pengalaman pertama saya ikut pawai sebesar ini. Sangat membanggakan bisa turut serta memeriahkan HUT RI dengan membawa bendera besar. Rasanya seperti ikut mengangkat nama pesantren dan Indonesia sekaligus,” ucapnya dengan senyum lebar.
Pawai alegoris ini bukan sekadar parade, melainkan media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme. Pesantren Kauman Muhammadiyah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur untuk mengingatkan generasi muda akan kontribusi ulama dalam perjuangan kemerdekaan. Bendera raksasa yang dibawa juga menjadi simbol bahwa kemerdekaan harus dijaga bersama dengan semangat gotong royong.
Dengan semangat “Bersatu Berdaulat”, pawai ini menjadi bukti bahwa generasi muda, khususnya santri, tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Semoga di usia ke-80 ini, Indonesia semakin kuat, maju, dan berdaya saing di kancah global.
Reporter: Diona
DAERAH
Gema Proklamasi di Puncak Gagoan, Pesantren Kauman Muhammadiyah Buktikan Komitmen Cinta Tanah Air

DETAIL.ID, Padang Panjang – Di antara hamparan hijau pepohonan dan udara sejuk yang menyelimuti Puncak Gagoan, Paninggahan, Kabupaten Solok, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Upacara yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025 itu berlangsung khidmat, diikuti oleh seluruh unsur pimpinan pesantren, Badan Pembina Pesantren (BPP), serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.
Sebanyak 80 santri yang tergabung dalam Dewan Penghela (DP) dan Dewan Kerabat (DK) Kepanduan Hizbul Wathan Pesantren Kauman turut memeriahkan upacara tersebut. Drs. Apris, M.M, Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman yang juga Kwartir Pusat Gerakan kepanduan Hizbul Wathan, bertindak sebagai inspektur upacara, sementara Dr. Derliana, M.A, Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, membacakan teks Proklamasi dengan penuh semangat kebangsaan.
Dalam wawancaranya, Dr. Derliana, M.A menyampaikan kebanggaannya atas semangat para santri yang turut memperingati hari bersejarah ini.
“Upacara ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bahwa kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan karakter dan intelektualitas generasi muda, khususnya santri, sebagai penerus bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Drs. Apris, M.M menekankan pentingnya nilai-nilai kemandirian dan kebangsaan dalam pendidikan pesantren.
“Kami berharap para santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas, mencintai tanah air, dan siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tuturnya.
Upacara ditutup dengan taujih (wejangan) berkemajuan yang disampaikan oleh Dr. Bakhtiar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat. Dalam pesannya, ia mendorong para santri untuk menjadi “generasi unggul yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, siap memimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya.
Upacara di Puncak Gagoan ini menjadi simbol harmoni antara kecintaan pada alam, semangat kebangsaan, dan visi pendidikan pesantren yang berorientasi pada kemajuan. Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak kader bangsa yang religius, cerdas, dan berjiwa patriotik.
Reporter: Diona
DAERAH
Sumbar dan Jambi Siap Bersinergi Jadi Tuan Rumah PON 2032

DETAIL.ID, Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka wacana untuk mengusulkan daerahnya bersama Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII tahun 2032.
Gagasan tersebut lahir setelah Mahyeldi melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi, Al Haris, beberapa waktu lalu. Menurut Mahyeldi, sinergi antarprovinsi dinilai menjadi langkah strategis untuk mempercepat peremajaan fasilitas olahraga yang kini sudah mulai membutuhkan renovasi besar-besaran.
“Kemarin kita bicara dengan Gubernur Jambi, kita sama-sama menyadari sejumlah fasilitas olahraga di kedua daerah memang sudah perlu direnovasi agar tetap layak. Anggaran daerah terbatas, karena itu salah satu cara untuk mempercepat perbaikan adalah dengan mengajukan diri sebagai calon tuan rumah PON, dengan harapan ada dukungan APBN untuk pembiayaan peremajaan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Mahyeldi menegaskan, hingga saat ini usulan resmi ke KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang belum disampaikan. Wacana tersebut masih dalam tahap kajian bersama antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan Jambi.
“Kendati kita berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, tentu kita juga perlu menghitung dan mengkaji dukungan apa saja yang bisa disiapkan daerah sebagai pendamping,” katanya.
Rencana pengajuan sebagai tuan rumah bersama PON 2032 ini sekaligus menjadi momentum bagi Sumbar dan Jambi untuk meningkatkan kualitas sarana olahraga, memperkuat kolaborasi antarwilayah, serta membuka peluang percepatan pembangunan sektor lain yang terkait dengan event olahraga berskala nasional.
Reporter: Diona