DETAIL.ID, Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Kamis 4 November 2020, melanjutkan reli Wall Street yang dicetak kemarin meski hasil pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) masih menunjukkan persaingan ketat.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 373,9 poin (+1,3%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 15 menit kemudian menjadi 375 poin (+1,35%) ke 28.222,62 dan S&P 500 naik 59,8 poin (+1,7%) ke 3.503,21. Nasdaq melonjak 258,6 poin (+2,2%) ke 11.849,4.
Pada Rabu, NBC News melaporkan bahwa kandidat presiden Joe Biden berpeluang besar memenangi Wisconsin dan Michigan, yang pada pilpres 2016 dimenangkan oleh Trump. Biden tinggal mengumpulkan 17 suara elektoral untuk memenangi hajatan politik terbesar di AS itu.
Partai Demokrat diperkirakan masih bakal mendominasi kursi DPR, sedangkan Senat masih dikuasai Partai Republik.
“Pasar bereaksi sangat positif terhadap fakta bahwa kesepakatan besar terkait ketakpastian pilpres telah usai. Bukan semuanya, tetapi setidaknya hasil terburuk terlihat sudah terlewati. Pasar tak menyukai ketakpastian,” tutur Brad McMillan, Kepala Divisi Investasi Commonwealth Financial Network, seperti dikutip CNBC International.
Pada Rabu, Dow Jones ditutup menguat 367,63 poin, atau 1,3%, setelah sempat melambung hingga 821 poin. Indeks S&P 500 menguat 2,2%, sedangkan Nasdaq tumbuh 3,9%. Kenakan kasus Covid-19 akibat pilpres cenderung diacuhkan pasar. Sepanjang pekan berjalan, ketiga indeks tersebut menguat masing-masing sebesar 6%, 7%, dan 8%.
Sebelumnya, Trump mengklaim memenangi Pennsylvania, Georgia, North Carolina dan Michigan, dan menyatakan bahwa dia telah menang besar. Biden lantas membalas dengan pidato pernyataan bahwa pihaknya yakin akan memenangi pilpres kali ini.
Namun, tim kampanye Trump dan Partai Republik Georgia mengajukan gugatan pada Rabu menyusul penghitungan suara yang disinyalir terlambat masuk. Gugatan itu muncul setelah sebelumnya kubu republiken juga mengajukan gugatan di Michigan dan Pennsylvania.
“Pasar mencari transisi kekuasaan yang damai, lebih dari apapun. Kerusuhan sosial atau gugatan pilpres bisa memicu kenaikan volatilitas secara signifikan,” tutur Don Calcagni, Kepala Divisi Investasi Mercer Advisors, seperti dilansir CNBC Indonesia.
Hari ini, beberapa emiten mengumumkan kinerja mereka per kuartal III-2020 yang melampaui ekspektasi pasar, di antaranya Qualcomm dan General Motors, sehingga saham keduanya melonjak masing-masing sebesar 14% dan 3,9%.
Investor juga memantau pengumuman kebijakan moneter AS karena bank sentral Federal Reserve bakal menetapkan suku bung acuannya, yang saat ini berada di level 0%-0,25%. Otoritas moneter telah menyerukan perlunya stimulus fiskal tambahan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Discussion about this post