DETAIL.ID, Jakarta – Selama masa pandemi, penggunaan internet hanya naik 5 persen hingga 10 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan penggunaan internet saat musim lebaran yang mengalami kenaikan 20-30 persen. Kenaikan penggunaan internet ini dibarengi juga dengan peningkatan pengaduan soal jaringan internet oleh masyarakat.
“Menurut Kominfo (Kementerian Informasi dan Teknologi) kenaikannya hanya 5-10 persen, lebih tinggi saat Lebaran 20-30 persen,” kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dalam Webinar Kompas 100 CEO FORUM, Digitization; Catching Up with The New Era of Consumer, Jakarta, Kamis 14 januari 2021.
Padahal kata Tulus peningkatan penggunaan internet selama masa pandemi ini banyak orang. Mulai dari pegawai yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH), pembelajaran jarak jauh bagi pelajar dan mahasiswa serta aktivitas lainnya.
Peningkatan penggunaan internet ini juga diiringi dengan keluhan yang diadukan pelanggan. Baik itu di kategori mobile broadband atau fixed broadband. Keluhan yang banyak diadukan terkait kendala stabilitas jaringan, diskoneksi dan jaringan yang belum merata.
“Pengaduan ke lembaga kami ini buat semua operator jaringan internet. Ada 32 persen ini yang mengeluhkan jaringan internet. Pengaduan diskoneksi, jaringan naik turun dan sebagainya,” kata dia.
Jaringan Optik
Rupanya, kata Tulus upaya fiberisasi optik yang dilakukan Indihome dirasa belum optimal. Sebab, tidak semua wilayah mendapatkan akses layanan jaringan internet yang maksimal.
“Banyak titik yang Indihome berhasil dimerahkan tetapi banyak daerah 3T yang belum dimerahkan,” ungkap Tulus.
Untuk itu dia meminta para operator penyedia layanan internet untuk memperhatikan berbagai pengaduan yang masuk ke YLKI.
“Bagi operator ini mohon perlu diperhatikan,” kata dia mengakhiri melansir merdeka.com.
Discussion about this post