DETAIL.ID, Bungo – Turun basis merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi kader-kader Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani).
Kegiatan ini bertujuan agar kader-kader Gema Petani dapat memahami secara langsung perjuangan agraria kaum tani di lapangan.
Lebih dari itu, secara emosional kegiatan ini berfungsi agar mahasiswa dari Gema Petani dapat mengerti, memahami, dan dapat mendengarkan langsung keluh kesah dari petani.
Kali ini, kader-kader Gema Petani Cabang Bungo dengan didampingi oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Gema Petani Jambi, menggelar agenda turun basis yang bertempat di Desa Napal Putih, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo pada Sabtu dan minggu, 25-26 Desember 2021.
“Mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan seharusnya sudah bisa memahami arti dari perjuangan kaum petani, mahasiswa sebagai sosial kontrol harus menyampaikan dan menyuarakan hak hak petani yang tak tersampaikan,” kata Yuda, Ketua Umum DPW Gema Petani Jambi, Sabtu 25 Desember 2021.
Masyarakat setempat pun merespon positif atas kegiatan yang diselenggarakan oleh para mahasiswa. Sebab, tak sedikit dari mereka kaum tani yang masih terus berjuang dalam mempertahankan dan memperjuangkan hak-haknya sebagai petani.
Tak hanya terjun langsung ke lahan pertanian, agenda turun basis kali ini juga diwarnai dengan diskusi seputar permasalahan petani serta konflik agraria yang terjadi di negara ini. Meskipun para petani juga mengakui bahwa telah banyak kemajuan dari program-program petani khususnya melalui Serikat Petani Indonesia (SPI) yang selalu tegas menyuarakan reforma agraria.
Dalam diskusi, Azis selaku ketua DPC SPI Tebo menyampaikan pendapatnya terkait kampung reforma agraria yang seringkali diklaim sebagai mitra perusahaan. Menurut Azis, kampung reforma agraria bukanlah mitra dari perusahaan, kampung reforma agraria merupakan wujud nyata dari perjuangan kaum petani SPI dalam memperjuangkan tanah untuk bertahan hidup, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.
Sementara itu, Faisal Ketua DPC Gema Petani Bungo menyampaikan pernyataan sikap melalui orasi singkatnya. Ia menegaskan bahwa Gema Petani akan selalu hadir dan menjadi garda terdepan dalam mendampingi para kaum tani.
“Gema Petani akan selalu hadir serta turut ikut serta dalam mendampingi kaum petani untuk menyuarakan reforma agraria yang sejati, menyampaikan hak-hak petani serta menolak tegas tindakan tindakan intimidasi, diskriminasi dan kriminalisasi yang dilakukan oknum perusahaan dan oknum aparatur negara,” kata Faisal, Ketua DPC Gema Petani Bungo.
Karena, Lanjutnya, pada dasarnya semua manusia harus mendapatkan keadilan sesuai dengan sila ke lima pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Semangat juang serta semangat perlawanan terhadap penindasan perlu kita tanamkan sejak dini maupun mahasiswa.
“Tunduk tertindas, bangkit melawan, diam adalah suatu penghianatan. Panjang umur perjuangan,” ujar Faisal.
Discussion about this post