Direktur Utama Transnusa Bayu Sutanto mengatakan pesawat Made in China itu akan dioperasikan untuk melayani rute domestik dan beberapa kota dan negara di ASEAN, seperti ke Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kota Kinabalu, dan Singapura.
“Dengan variasi kedua tipe pesawat yang dioperasikan, adalah Airbus A320 dan COMAC ARJ21, ke depan Transnusa akan mengembangkan rute-rute penerbangan domestik dan internasional, baik kawasan ASEAN maupun ke kota-kota di Tiongkok dan Australia,” ujar Bayu terhadap CNNIndonesia.com, Kamis, 22 Desember 2022.
Transnusa membeli jet penumpang jenis ARJ21-700 berkapasitas 78-97 penumpang dengan daya jelajah 3.700 km. Armada dari China ini merupakan pesawat regional jet dengan kapasitas duduk 95 kursi serta mampu terbang selama 3,5 jam.
Bayu menjelaskan pembelian ini ialah bab taktik Transnusa untuk membantu pemulihan industri penerbangan, sekaligus industri pariwisata domestik dan internasional usai dihantam pandemi covid-19.
Selain kehadiran pesawat bikinan China, Bayu menjelaskan dalam waktu erat Transnusa akan menerima pesawat Airbus.
“Akhir tahun ini, Transnusa akan kehadiran pesawat udara A320 yang keempat, sesudah sebelumnya sudah mengoperasikan tiga A320 serta satu lagi ARJ21-700 di permulaan tahun depan,” ujarnya.
Sebelumnya, kabar pembelian pesawat China tersebut diungkap oleh Diplomat China Zhang Meifang. Ia memberitahukan Transnusa menjadi pelanggan mancanegara pertama pesawat penumpang buatan perusahaan Negeri Tirai Bambu.
“Pada Minggu, ARJ21 diantarkan ke klien mancanegara pertamanya, Transnusa, sebuah maskapai penerbangan Indonesia. Pembelian ini menandai pesawat jet penumpang bikinan China pertama yang memasuki pasar luar negeri,” cuit Zhang Meifang, Selasa, 20 Desember 2022.
Di lain segi, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun berharap pembelian ini mampu makin membuka kesempatan kerja sama industri penerbangan China dan Indonesia. Ia berharap COMAC mau mengakibatkan Indonesia sebagai pangkalan udara utama di ASEAN dan Asia Pasifik.