Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian menyampaikan selain China, pihaknya juga mengekspor semen ke Bangladesh, Australia dan Taiwan.
“Kami sudah ekspor ke berbagai macam destinasi. Kami ekspor yang paling besar itu justru ke China, South Asia itu Bangladesh, lalu ke Australia, kami juga ekspor ke Taiwan,” katanya terhadap wartawan dalam Media Sharing, Kamis , 15 Desember 2022.
Andriano menyampaikan SIG juga telah mulai ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS). Hal itu terwujud berkat kemitraan bareng pabrikan Jepang Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
Menurutnya, ekspor ini dijalankan sebagai bagian dari optimalisasi kapasitas dan biaya. Andriano merinci ekspor semen SIG menyentuh 6 sampai 7 juta ton per tahun, bahkan diklaim mampu menembus 10 juta ton.
“Kami ekspor dari Semen Padang, Semen Tonasa, dari Cilacap, dan Tuban. Kami mampu ekspor, itu ada empat line yang bisa kami kerjakan ekspor,” terang Andriano.
Lebih lanjut, Andriano mengatakan pihaknya juga menyasar Asia Pasifik. Bahkan, Andriano menerangkan harga semen ekspor kini sudah naik menyentuh US$46 per ton.
Sementara itu, di pasar domestik, Andriano mengatakan 55 persen seruan berasal dari Pulau Jawa.
Dalam hal ini, upaya untuk memajukan kompetisi di industri semen adalah kesiapan dari sisi transportasi hingga pergudangan biar produk mampu sampai ke pelanggan. Tak hanya itu, penting juga untuk mengerti kapasitas dan usul yang ada.