Presiden Jokowi sebelumnya membuka kemungkinan menghentikan PPKM pada tamat tahun ini seiring tren pelandaian perkara konkret Covid-19.
“Ya enggak apa-apa, orang-orang juga sudah enggak pernah pakai masker,” katanya di Solo, Kamis.
Apalagi, dia menganggap keadaan penyebaran Covid-19 ketika ini sudah tidak separah pada dikala awal munculnya virus tersebut di Indonesia.
“Artinya sudah mulai melunak virusnya. Sejak varian terakhir ini kan sudah tidak bahaya, tidak mematikan, tren menurun. Yang nyata juga tidak parah parah banget (kondisinya),” kata Gibran seperti dikutip Antara, Rabu, 22 Desember 2022.
Meski beliau ingin realisasi dari planning tersebut mampu dipercepat, beliau meminta masyarakat untuk tetap menaati peraturan yang berlaku ketika ini.
“Kita tunggu hingga keputusan kapan dicabut, jikalau kini masih tetap sesuai Prokes,” katanya.
Bahkan, selaku bentuk pelonggaran kepada penduduk , pada malam tahun gres mendatang pihaknya juga memperbolehkan kembang api dan penyelenggaraan car free night (CFN).
Sementara itu, terkait dengan percepatan vaksinasi, beliau menyampaikan saat ini masih terus dilaksanakan. Meski demikian, antusiasme penduduk untuk mengikuti vaksinasi penguat tidak terlampau besar.
“Namun tetap yang masih kurang kami percepat, yang belum supaya secepatnya vaksin. Ini (penduduk ) tidak bersemangat . Meski demikian, walaupun enggak ada PPKM jika bisa tetap dilengkapi vaksinnya,” kata Gibran.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan pada akhir 2022, pemerintah kemungkinan akan menghentikan PPKM.
“Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti tamat tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita,” katanya.