“Insentif untuk transportasi umum, selama produksinya di dalam negeri pastinya hitungannya berbeda,” kata Jokowi dalam konferensi pers, Rabu, 21 Desember 2022.
Sejauh ini, pemerintah baru memutuskan subsidi sebesar Rp 80 juta untuk pembelian mobil listrik baru dan Rp 40 juta untuk kendaraan beroda empat hybrid. Kemudian subsidi pembelian motor listrik baru Rp 8 juta dan motor konversi Rp 5 juta.
Berbicara perihal transportasi lazim listrik, beberapa usahawan Indonesia sudah memproduksi untuk segmen bus dan baru satu merek yang menentukan untuk segmen kendaraan niaga ringan. Berikut daftarnya:
1. Keluarga Bakrie
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memiliki anak perjuangan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) yang menyuplai dan merakit bus listrik merek BYD dari China.
VKTR menawarkan bus listrik K-9 low deck dengan spesifikasi panjang 12 meter. Bus tipe itu telah resmi beroperasi di Jakarta selaku armada Transjakarta dengan jumlah 30 unit yang didatangkan secara utuh dari China. Nantinya, perusahaan akan merakitnya di Indonesia.
2. Moeldoko
Perusahaan angkutan umum listrik lainnya ialah PT Mobil Anak Bangsa (MAB) di mana Staff Kepresidenan Moeldoko tercatat selaku salah satu pendirinya. MAB memproduksi bus listrik dengan spesifikasi 12 meter.
Seiring berjalannya waktu, MAB tak hanya memproduksi bus listrik. Juli tahun ini, Moeldoko membocorkan bahwa MAB turut berbagi motor listrik dengan dinamo bikinan sendiri.
3. BUMN INKA
PT INKA (Persero) juga berpotensi mendapatkan subsidi transportasi listrik. BUMN ini telah menyebarkan dua jenis bus listrik di Indonesia adalah ukuran 8 meter dan 12 meter.
INKA menggandeng perusahaan ajaib asal Taiwan, Tron E yang menjadi pemasok tata cara kelistrikan mulai baterai hingga motor listrik. Sedangkan untuk karoseri, INKA berafiliasi dengan perusahaan asal Malang, Jawa Timur, adalah Piala Mas.
4. Alexander Barus
Alexander Barus merupakan CEO PT Sokonindo Automobile, perusahaan koordinasi (joint venture) antara Sokon Group (Hongkong) Company Limited dengan PT. Kaisar Motorindo Industri dari Indonesia.
Beberapa waktu lalu, perusahaan menginformasikan kolaborasi dengan Transjakarta dalam penggunaan mobil listrik Gelora E sebagai armada angkutan biasa Micro Trans di Jakarta. Uji coba dilaksanakan selama tiga bulan dimulai semenjak September 2022.
Selain itu, pemkot Palembang juga tengah melaksanakan uji coba terhadap produk yang serupa ialah Gelora E untuk digunakan sebagai transportasi lazim.