Iwan mengambil alih posisi Widi Amanasto. Penunjukan tersebut dilaksanakan sesudah pencopotan jajaran direktur JakPro di luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham juga menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat empat administrator perusahaan lainnya.
Sebagai pengganti, pemegang saham mengangkat empat administrator JakPro yang lain, adalah I Gede Adi Adnyana T, Adrian Rusmana, Solihin, dan Adi Santosa. Selain itu, Heru juga mengangkat Dwi Wahyu Daryoto selaku Komisaris Perseroan.
Lantas apa saja proyek dari BUMD itu?
Mengutip laman resminya, Jakpro memiliki bisnis di sektor properti, infrastruktur, utilitas dan aktivitas lainnya.
Untuk sektor properti Jakpro banyak menuntaskan proyek melalui anak usahanya, PT Pulomas Jaya.
Adapun proyek yang digarap meliputi Apartemen de`Paradiso & Hotel Aston, Mall Pluit Junction, Matoa Residence, Pulomas Park View, dan JIV (Jakarta International Velodrome).
Lalu, JIS (Jakarta International Stadium, Pantai KMB, Rukan Pergudangan DHI (Duta Harapan Indah), dan JIEPP (Jakarta International Equestrian Park Pulomas).
Hingga ketika ini, Jakpro juga telah berinvestasi pada beberapa ruas jalan tol dan juga pembangunan serta pengelolaan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah DKI Jakarta.
Adapun anak perjuangan Jakpro yang bergerak dalam bidang Infrastruktur dan ICT (Information Communication and Technology) adalah PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, PT Jakarta Marga Jaya, dan PT Jakarta Akses Tol Priok.
Beberapa proyek infrastruktur dan ICT yang digarap oleh Jakpro meliputi Jalan Tol JORR W2 Utara atau Ruas (Kebon Jeruk – Ulujami), 6 (Ruas) Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Menara BTS dan Microcell, Digital Signage, Formula E, dan LRTJ Velodrome – Kelapa Gading.
Terkait sektor utilitas, Jakpro berbagi usahanya ke beberapa usaha seperti pengelolaan air higienis, membangun Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG), dan Mobile Refueling Unit (MRU).
Selain itu, Jakpro memiliki anak perjuangan yang bergerak dalam jasa konsultan baik penyusunan rencana, tata ruang dan arsitektur serta jasa konsultan yang lain. Adapun anak perjuangan Jakpro yang bergerak dalam bidang Utilitas yaitu PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP).
JUP ditunjuk untuk mengatasi dan mengorganisir keperluan DKI Jakarta yang meliputi Oil & Gas Distribution, Asset & Property Management, Water Treatment Plant, Parking Management, Power Plant, dan Intermediate Treatment Facility (WtE).
Berikut daftar proyek utilitas Jakpro:
1. Oil & Gas Distribution
Saat ini, PT Jakarta Utilitas Propertindo memiliki 9 stasiun gas beroperasi, adalah SPBG Rawa Buaya, SPBG Mampang, SPBG Kampung Rambutan, SPBG Kramat Jati, SPBG Perintis Kemerdekaan, SPBG Ancol, dan SPBG Pluit (MRU). Lalu, ada juga SPBU Kamal Muara dan SPBE Teluk Gong.
2. Asset & Property Management
Mengelola aset dan properti milik PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berupa lahan dan bangunan yang diatur sesuai dengan peruntukannya, diantaranya penyewaan lahan dan bangunan, serta perawatan Ruang Terbuka Hijau.
3. Water Treatment Plant (WTP)
Membangun, berbagi dan mengoperasikan WTP atau Instalasi Pengolahan Air baku menjadi air higienis sebagai upaya menyanggupi kecukupan keperluan air bersih bagi masyarakat DKI Jakarta. Rinciannya, WTPÂ Pluit dan WTPÂ Hutan Kota.
4. Parking Management
Mengelola parkir di sejumlah lokasi beberapa di antaranya Sentra Bisnis Pluit Sakti, Apartemen Laguna, dan Velodrome.
Tidak disebutkan berapa nilai proyek yang diatur oleh Jakpro itu. CNNIndonesia.com tidak bisa mengakses laporan keuangan atau financial statements perusahaan. Dalam website resminya, laman financial statements tampak kosong dan gambar tidak mampu dibuka.
CNNIndonesia.com pun sudah berupaya menelepon Iwan Takwin selaku eksekutif utama yang baru untuk menanyakan lebih lanjut soal nilai proyek. Namun, hingga informasi ini diturunkan yang bersangkutan belum menunjukkan respons.