Putin menilai metode pertahanan itu telah “cukup bau tanah” dan beliau menentukan Moskow bisa mencari cara untuk mengusir tata cara tersebut.
“Terkait Patriot, itu merupakan metode yang cukup bau tanah dan tidak akan mampu melebihi sistem rudal S-300 milik kami,” kata Putin seperti dikutip CNN.
“Mereka yang melawan kami berpikir bahwa itu ialah senjata pertahanan, itu yang mereka katakan. Namun, itu hanya asumsi mereka. Kami akan senantiasa menemukan cara untuk melawannya.”
Juru bicara pemerintahan Rusia,Ā Dmitry Peskov, juga mengatakan bahwa metode rudal Patriot tidak baik bagi permukiman warga.
“(Sistem rudal Patriot) ini tidak akan mampu menghalangi Rusia meraih tujuannya selama operasi militer berlangsung,” kata Peskov.
Meski begitu, Putin gres-gres ini juga mengaku ingin menyudahi perang di Ukraina. Menurutnya, perang cuma akan menyebabkan kerugian.
Dia pun menyerukan penyelesaian diplomatik guna meredam konflik.
“Saya telah mengatakan berkali-kali: intensifikasi permusuhan mengakibatkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan,” kata Putin kepada wartawan di Moskow pada Kamis, 22 Desember 2022.
“Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, namun sebaliknya, untuk menyelesaikan perang ini. Kami akan berupaya menyelesaikan (perang) ini, pastinya lebih singkat lebih baik.”
Namun, juru bicara Gedung Putih John Kirby skeptis bahwa Putin betul-betul mau bernegosiasi dengan Ukraina. Menurutnya, tak ada indikasi bahwa Putin ingin melakukan pembicaraan hening tersebut.
“Semua yang dia kerjakan di daratan maupun udara [di Ukraina] menunjukkan orang yang ingin melanjutkan kekerasan terhadap warga Ukraina dan ingin memajukan intensitas perang,” kata Kirby seperti dikutip Reuters.
Rusia memang selalu mengaku terbuka untuk melaksanakan negosiasi. Namun, Ukraina dan sekutu sangsi dengan menyebut hal itu hanyalah untuk mengulur waktu sebab pasukan Rusia melemah di medan perang.
Di tengah perang yang masih terus berkecamuk, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, terbang ke AS, salah satunya untuk meminta dukungan alutsista.
Dalam lawatan Zelensky itu, Presiden Joe Biden memutuskan bahwa AS akan menawarkan santunan “pelengkap” kepada Kyiv senilai nyaris Rp 28 triliun.
Bantuan itu termasuk sistem rudal patriot yang selama ini diidam-idamkan Zelensky. Sistem itu dinilai mampu menghalau rentetan rudal Rusia ke Ukraina.