ArtikelTerkait
Mereka antara lain Ahli Digital Forensik Heri Priyanto, Ahli DNA Fira Sania dan Irfan Roqib, serta saksi pembantu olah daerah peristiwa perkara (TKP) dari Biologi Forensik Sirajul Umam.
Hakim Wahyu menyampaikan sidang bakal berlangsung tertutup karena informasi dari jago tersebut berkaitan dengan keselamatan.
“Sidang akan kami tutup alasannya berhubungan dengan keselamatan di mana informasi saksi bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam hal untuk penanganan pidana di lalu hari,” kata Wahyu dalam sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.
“Kepada para pengunjung dan wartawan, ketika kami nyatakan sidang tertutup, silakan keluar dari ruangan ini,” ujar hakim.
Dalam persidangan hari ini, jaksa penuntut lazim (JPU) mendatangkan lima orang hebat dan satu saksi untuk memberikan keterangan di tampang persidangan.
Mereka yaitu Ahli Forensik Digital Heri Priyanto, Ahli Balistik Arif Sumirat, Ahli Poligraf Adi Febrianto Ar-Rosyid, Ahli DNA Fira Sania, dan Irfan Roqib, serta saksi olah TKP Sirajul Umam.
Seluruh terdakwa pembunuhan berencana Bigadir J dihadirkan dalam persidangan kali ini.
Terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma’ruf dihadirkan dalam satu ruangan sidang di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sementara terdakwa Richard Eliezer Pidihang Lumiu atau Bharada E diposisikan di ruangan khusus dan mengikuti secara online.
“Mulai hari ini sampai Rabu, Saudara (Bharada E) akan ditempatkan secara khusus alasannya kekurangan kawasan dan alasan tunjangan dari LPSK,” ujar hakim.
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf didakwa melakukan tindak kriminal pembunuhan berniat terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 yang terletak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam surat dakwaan, Bharada E dan Sambo disebut menembak Brigadir J.
