Hal itu seiring dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pasar modal yang hendak tetap resilien atau handal di tahun ini.
“Kami memproyeksikan IHSG di akhir 2023 akan meraih 7.510,” ucap Silva dalam konferensi pers, Senin , 24 Januari 2023.
Ia menilai secara valuasi, IHSG ini mempesona daripada negara-negara emerging market lainnya, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 17 persen di luar sektor komoditas.
Selain itu, menurutnya kondisi likuiditas perbankan yang masih besar dan struktur neraca jual beli yang jauh lebih baik juga turut menopang gerak indeks saham.
Neraca jual beli barang Indonesia surplus sebesar US$54,46 miliar atau Rp818,2 triliun (asumsi kurs Rp15.025 per dolar AS) sepanjang 2022. Sementara itu, secara bulanan, neraca perdagangan pada Desember 2022 surplus sebesar US$3,89 miliar.
Sementara itu, laporan market outlook 2023 yang disusun oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani dan Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG potensial bergerak di atas level 7.000-7.200 pada tahun ini.
Hal tersebut ditopang oleh kemajuan ekonomi RI yang masih tersadar dengan baik. Pertumbuhan ekonomi 2023 akan ditopang oleh meningkatnya mobilitas penduduk seiring penghapusan PPKM secara nasional, sehingga daya beli masih bisa tersadar.
Selain itu, kembali dibukanya aktivitas ekonomi China juga menjadi booster bagi peningkatan ekonomi domestik. Pasalnya, kinerja ekspor akan lebih tangguh, sehingga surplus neraca perdagangan dan surplus transaksi berjalan bisa berlanjut.
Namun, analis Ajaib itu menyebut hal ini pun bisa menjadi pisau bermata dua bagi Indonesia karena mengakibatkan capital outflow di pasar keuangan, mengenang ekonomi China yang berangsur pulih menjadi daya tarik bagi investor asing.
Lebih lanjut, laporan itu pun menyatakan penampilan IHSG di 2023 akan diwarnai oleh pemilu 2024. Secara historis, penampilan IHSG 12 bulan sebelum diselenggarakan penyeleksian biasa (pemilu) presiden dalam 3 periode terakhir sebagian besar ditutup menguat.
“Misalnya pada pemilu kurun 2009, 2014 dan 2019 IHSG mengalami penguatan masing masing 13,2 persen, 10,9 persen dan 7,7 persen,” kata laporan itu.
Pada penutupan jual beli terakhir, yakni Jumat , 20 Januari 2023, IHSG ditutup di level 6.874. Indeks saham menguat 55,02 poin atau bertambah 0,81 persen dari jual beli sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, penanam modal melaksanakan transaksi sebesar Rp8.758 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20.808 miliar saham. Pada penutupan kali ini, 257 saham menguat, 256 terkoreksi, dan 204 lainnya stagnan.
Indeks sektoral pun lebih banyak didominasi masih hijau, tujuh dari 11 sektor menguat dipimpin energi sebesar 2,44 persen. Sementara empat sektor yang lain terperosok dipimpin kesehatan dengan 0,92 persen.