Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR Fitrah Nur menjelaskan dalam Indonesia Property Outlook 2023 bahwa mutu rumah menjadi salah satu sorotan pemerintah. Hal itu tampak dari banyak rumah yang terdampak bencana alam gempa bumi.
“Tetapi banyak yang salah kaprah bahwa rumah tahan gempa ialah yang bergeming terhadap gempa, bukan begitu. Rumah tahan gempa mungkin rusak, tetapi penghuni di bawahnya punya waktu untuk meloloskan diri dari reruntuhan,” katanya di Pullman Jakarta Indonesia Thamrin CBD, Kamis,19 Januari.
Fitrah mengatakan rumah tahan gempa yang dibangun oleh Kementerian PUPR, tergolong di Cianjur, Jawa Barat bakal diserahkan kepada pemerintah tempat (pemda) untuk dikelola semua orang yang berhak menghuni rumah tersebut.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, dikala ini sudah ada 6 unit rumah tahan gempa dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) yang selesai dibangun di Cianjur, Jawa Barat. Kemudian, 54 unit terinstal, 50 unit tertutup atap, dan 82 tertangani serta siap proses pembangunannya.
Kini, Direktorat Jenderal Perumahan PUPR mengebut pembangunan tahap dua rumah tahan gempa di Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 151 unit rumah dengan teknologi Risha akan dibangun di Desa Cipeujeuh dan Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur di atas lahan 1,9 hektare.
“Kami berharap proses pembangunan Risha ini mampu secepatnya selesai dan penduduk yang terdampak peristiwa gempa bumi bisa segera direlokasi,” kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam informasi tertulis, Senin, 16 Januari.