DETAIL.ID, Jambi – Andaikan kita tak didera pandemi COVID-19 barangkali pemudik Lebaran Idul Fitri asal Jambi menuju Riau dan Sumatra Utara bisa lebih nyaman pulang kampung. Jalan mulus dan lebih cepat ditempuh.
Salah seorang pengusaha angkutan, Rohman mengakui bahwa jalan dari Jembatan Aurduri 1 hingga Batas Merlung – Riau lebih mulus. Alhasil, perjalanan sepanjang 214,98 kilometer itu lebih singkat dibanding tahun lalu.
“Kalau dulu kita bisa 4 jam hingga 4,5 jam. Sekarang 3 jam hingga 3,5 jam,” katanya kepada detail, Jumat (29/5/2020).
Mulusnya jalan itu tak lepas hasil kolaborasi dari dua orang penting. Mereka adalah Kasatker Wilayah 1 BPJN IV Wilayah Jambi, Andre Sahatua Sirait dan Project Manager PT Istaka Karya (Persero), Agus DK.
“Jangan berlebihan. Kami hanya berusaha bekerja dengan semaksimal mungkin. Selain banyak pihak yang terlibat sudah bekerja keras. Dari mulai rekanan, konsultan pengawasan sampai ke tingkat pekerja di lapangan,” katanya kepada detail, Jumat (29/5/2020).
Menurut Andre, ruas jalan nasional di wilayahnya pada tahun 2018 sampai tahun 2019 terdapat empat paket bentuk jamak Preservasi dan Peningkatan dengan total dana Rp585,59 miliar. Pendanaan berasal dari Surat Berharga Syariah (SBSN) atau Sukuk.
Ia menyebutkan, salah satunya adalah paket preservasi konstruksi jalan Batas Riau Merlung 2 sepanjang 31,22 kilometer dengan nilai kontrak Rp156,66 miliar yang ditangani PT Istaka Karya.
“Kita menangani peningkatan struktur badan jalan serta bahu jalan dalam upaya peningkatan elevasi dan pelebaran bahu jalan sehingga lebih luas dan para pengendara yang melintasi bisa lebih nyaman dan luwes dalam berkendara,” ujarnya.
Selain itu pengelolaan drainase dilakukan dengan system precast dan konvensional. Tujuannya, agar kondisi jalan (badan jalan yang mengalami peningkatan pada kegiatan aspalnya lebih terjaga dikarenakan drainase sudah mampu menampung debit air yang diakibatkan arus air dari hujan).
Sementara itu, Agus DK sebagai Project Manager PT Istaka Karya (Persero) mengakui bahwa pihaknya sudah berusaha menyelesaikan proyek tersebut sampai akhir tahun 2019. Soalnya, arus mudik pada akhir tahun 2109 dan awal tahun 2020 lalu memang cukup tinggi.
“Makanya kita tidak main-main. Kita berusaha mengerjakan dengan kualitas yang diharapkan dan daya tahan jalan lebih baik atau tahan lama. Kita merasa jika masyarakat menjadi lebih nyaman berkendara,” ujarnya.
Menurut Agus, Dirjen Bina Marga serta Direktur Preservasi mengharapkan kondisi ruas jalan tersebut tetap terjaga dengan baik. Sebab, ruas jalan tersebut merupakan penghubung Jambi – Riau dan merupakan salah satu skala prioritas nasional.
Discussion about this post